Genjot Produktivitas dengan Cabai Rawit Bonita IPB
JAGADTANI - Institut Pertanian Bogor (IPB) University terus menelurkan inovasi di bidang pertanian. Salah satunya yang diluncurkan adalah varietas unggul cabai rawit merah bernama Bonita IPB. Cabai rawit merah Bonita IPB merupakan varietas non hibrida namun mempunyai produktivitas setara hibrida.
Cabai rawit merah Bonita IPB diperkenalkan saat peluncuran Hasil Penelitian Unggulan IPB Batch 8 yang digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University di Kampus Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/10).
Tim peneliti Bonita IPB diketuai Prof M Syukur dan beranggotakan Prof Sobir, Dr Awang Maharijaya, Dr Arya Widura Ritonga, Undang, SP, MSi, Sulassih, SP, MSi, MR Alfarabi Istiqlal, SP, MSi, Abdul Hakim, SP, MSi. Mereka adalah para dosen atau peneliti di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University dan Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB University.
Prof M Syukur mengatakan, perakitan varietas unggul cabai rawit Bonita IPB dilakukan mulai tahun 2013, yang diarahkan kepada peningkatan produktivitas. Keunggulan Bonita IPB, lanjutnya, produktivitas per tanaman mencapai 13-15 ton per hektare dengan potensi hasil mencapai 20 ton per hektare atau 1,1 kilogram per tanaman.
"Jumlah buah per tanaman mencapai 325 buah dan umur mulai panen adalah 85-90 Hari Setelah Tanam (HST). Tingkat kepedasannya relatif tinggi, dengan kandungan capsaicinnya berkisar 50.000-75.000 Scoville Heat Unit (SHU),” terangnya.
Cabai rawit merah Bonita IPB hasil persilangan dari tetua betina yang digunakan adalah cabai rawit IPB C295, merupakan donor ukuran buah panjang dan beradaptasi baik di dataran rendah hingga tinggi. Sementara tetua jantan adalah cabai rawit IPB C285, merupakan donor jumlah buah banyak.
“Persilangan keduanya menghasilkan cabai rawit Bonita IPB berdaya hasil tinggi melalui peningkatan jumlah buah dan beradaptasi baik di dataran rendah hingga tinggi,” kata Prof M Syukur.
Sebagai salah satu komoditas unggulan hortikultura Indonesia, cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) sering kali menjadi isu nasional, karena harganya sangat berfluktuasi. Harganya bahkan dapat mencapai Rp 200.000 per kilogram. Hal ini disebabkan karena lebih dari 60 persen konsumsi cabai dalam keadaan segar.
“Konsumsi cabai segar mengharuskan produk ini harus tersedia setiap saat dalam keadaan segar dan tidak bisa disimpan lama. Untuk itu diperlukan manajemen dan teknologi budidaya yang baik. Varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi budidaya cabai rawit yang sangat penting,” sebutnya.
Keunggulan Bonita IPB lainnya diungkapkan salah satu petani mitra. Berdasarkan testimoni petani cabai di Temanggung, Bonita IPB terkategori agak tahan terhadap virus keriting kuning. Meskipun terserang virus keriting, Bonita IPB masih tetap berbuah lebat.
Varietas Bonita IPB dilepas pada tahun 2021 dengan Surat Keputusan (SK) Pelepasan Varietas dengan Nomor 343/Kpts/SR.130/D/IV/2021. Produksi benih dan pemasaran Bonita IPB bekerjasama dengan CV Jogja Horti Lestari, PT Botani Seed dan CV Benih Dramaga. Saat ini benih Bonita IPB telah tersebar ke seluruh Indonesia melalui e-commerce.