Kelapa Unggulan Dari Nursery Modern Batang
Bibit unggul kunci untuk memaksimalkan hasil panen, demi mendapatkannya Kementerian Pertanian (Kementan) telah membangun nursery modern di Batang - Jawa Tengah. Nursery ini untuk mendapatkan bibit unggul kelapa.
Memang saat ini telah terdapat beberapa nursery modern kelapa untuk menghasilkan bibit unggul. Namun pastinya, kehadiran nursery modern kelapa ini merupakan implementasi komitmen Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk membangkitkan komoditas perkebunan guna menguatkan ketahanan pangan nasional, mendongkrak kesejahteraan masyarakat dan ekspor di tengah ancaman cuaca ekstrim global.
"Nursery modern kelapa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah kerja sama Kementerian Pertanian dengan Dinas Perkebunan Jawa Tengah nantinya menghasilkan bibit kelapa 120 ribu batang peremajaan seluas 1.100 hektar. Setiap tahun berpotensi menghasilkan 300 ribu hingga 400 ribu batang bibit untuk peremajaan 4.000 hektar," demikian dikatakan Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah saat meninjau nursery modern kelapa di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022).
Dirjen termuda ini menjelaskan pembangunan nursery modern kelapa merupakan implementasi program BUN500, yakni program distribusi benih unggul perkebunan 500 juta batang 2019-2024 secara gratis untuk masyarakat. Selain itu, untuk mewujudkan perintah Presiden Jokowi terkait penanaman kelapa 1 juta batang secara nasional tahun 2022-2023.
"Nursery modern kelapa di Batang ini diharapkan menjadi sentra perbenihan kelapa untuk Jawa dan Sumatera supaya distribusi bibit menjadi efisien. Artinya penyediaan bibit tidak lagi harus didatangkan dari Sumatera Utara, Bali, dan Sulawesi Utara. Harga bibit kelapa menjadi murah dan meringkas waktu sehingga menjaga kualitas bibit," jelas Andi.
Oleh karena itu, lanjut Andi, pembangunan nursery modern kelapa ini dilakukan secara terencana dan efektif untuk menghasilkan benih unggul sehingga benih yang dihasilkan dilakukan perlakuan dan kontrol dengan kualitas yang tepat. Dengan begitu, akselerasi pengadaan benih ini guna memperhatikan kuantitas, kualitas, sekaligus efektivitas distribusinya.
"Sebab tanaman perkebunan butuh waktu panjang untuk bisa panen, sehingga jika salah memilih benih akan sangat merugikan kedepannya. Kita targetkan dengan nursery modern ini, produktivitas dan ekspor kelapa naik tiga kali lipat. Tentunya diikuti dengan hadirnya pengembangan hilirnya," tuturnya.
Adapun varietas bibit kelapa yang dikembangkan di nursery modern kelapa di Kabupaten Batang yakni kelapa genjah kuning Bali, kelapa Dalam Bali, genjah Nias, dan kelapa genjah pandan wangi