• 22 November 2024

Mengintip Budidaya Melon Minion Hidroponik

JAGADTANI - Melon (Cucumis Melo L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak dibudidayakan di Tanah Air. Dewasa ini, pelbagai jenis buah yang memiliki cita rasa manis dan segar ini juga banyak dikembangkan, salah satunya melon minion.

Melon minion saat ini tengah dikembangkan oleh PT. Bumi Tama Agro Lestari yang berlokasi di Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Budidaya melon minion tersebut dilakukan dengan sistem hidroponik.

Direktur PT. Bumi Tama Agro Lestari, Furkon Hidayat mengatakan, ada sebanyak 400 bibit melon minion yang ditanam di area green house. Penanaman itu dilakukan sejak 16 September 2022 lalu.

"Awal penanaman bibitnya melon minion hibrid berasal dari dr Azis. Saya juga belum tahu hibridnya dari apa, cuma ini variasi baru untuk melon minion ini rasanya beda dari melon yang lain," terangnya, baru-baru ini.

Menurutnya, melon minion dapat dipanen setelah usia tiga bulan sejak dilakukan penanaman dari semai. Namun dirinya hanya akan memanen satu buah untuk setiap pohonnya.

"Dikarenakan jika dipanen 2 atau 3 buah di dalam satu pohon tingkat manisnya akan berkurang. Maka dari itu hanya memanen satu buah melon minion dalam satu pohon," paparnya.

Secara fisik, dijelaskan Furkon, yang membedakan melon minion dengan melon lainnya, adalah melon dari jenis ini memiliki daging buah berwarna kuning dan bentuk buah yang kecil serta berserat.

"Ya, sangat beda dengan melon lainnya, seperti tazmahal, sweetnet, intanon dan rasanya pun berbeda serta memiliki dua variasi crispy dan lembut dengan warna kuning didalamnya dan kecil buahnya," katanya.

Lantaran bebentuk kecil, imbuh Furkon, berat buah melon minion pun tidak mencapai satu kilogram. "Di samping itu juga berat buah melon minion tidak sampai satu kilogram, mungkin setengah kilogram karena buahnya kecil."

Budidaya melon minion yang dilakukannya dalam polybag dengan menggunakan media tanam cocopeat. Penggunaan cocopeat sebagai media tanam dinilai memiliki standar hidroponik dan juga rendah bakteri.

"Dia (cocopeat) hampir sama dengan mos magnum, cuma mos magnum itu terlalu mahal dan kebutuhan airnya harus banyak. Sedangkan cocopeat itu dari serabut kelapa, cuma harus zat taninnya yang sudah tidak ada, dengan cara dicuci dulu," katanya.

Furkon yang akrab disapa Fatek mengungkapkan, bahwa varietas melon minion merupakan hasil karya anak bangsa, yakni dr Azis dan Greg Hambali sebagai pemulia buah dan tanaman, seperti buah melon minion ini.

Selain melon minion, PT. Bumi Tama Agro Lestari di atas lahan seluas kurang lebih 1.000 meterpersegi tersebut membudidayakan juga pelbagai buah-buahan dan sayur-sayuran, seperti selada, pakcoy, bayam dan tomat cherry.

Oleh karenanya, kata Fatek, pihaknya mengusung konsep kawasan agrowisata dan edukasi yang terbuka untuk masyarakat umum. "Jadi orang yang datang ke sini, misalkan dari pensiunan bingung ketika main pertanian kita bisa ajarkan di sini, untuk ekspornya segala macam birokrasinya kita ajarkan," pungkasnya.

Related News