• 25 November 2024

Ikan Kerapu Komoditi Ekspor Andalan Indonesia

uploads/news/2022/10/ikan-kerapu-komoditi-ekspor-95000e66869462e.jpeg

Ikan Kerapu sebagai salah satu komoditi ekspor unggulan Indonesia memiliki banyak kelebihan. Namun untuk memenuhi permintaan, tentu harus didukung dengan bibit unggul hingga perawatan yang maksimal.

 

Untuk memenuhi kebutuhan ekspor, selain petani ikan tentu membutuhkan dukungan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dan Menteri Perikanan dan Kelautan - Sakti Wahyu Trenggono sedang menyiapkan ikan kerapu bebek sebagai komoditas unggulan ekspor Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini karena besarnya potensi budidaya kerapu di wilayah itu, namun produktivitasnya belum optimal.

 

"Kami akan mengupayakan bagaimana Anambas ini menjadi wilayah yang memiliki kekuatan khususnya di sektor budidaya kerapu. Ada kerapu yang punya nilai tinggi, yaitu kerapu bebek dan kerapu sunu. Ini harus menjadi champion di sini," ungkap Menteri Trenggono dalam kunjungan kerjanya di Pulau Matak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Rabu (19/10/2020).

 

Budidaya pembesaran kerapu di Kepulauan Anambas paling banyak ditemui di Kecamatan Siantan Tengah. Total area budidaya mencapai 1,5 hektare dari potensi yang ada seluas 700 hektare. Volume produksinya dinilai belum optimal baru di angka 80 ton per tahun. 

 

Sebagian besar pembudidaya masih mengandalkan cara budidaya secara tradisional menggunakan keramba jaring tancap. Kendati demikian, perputaran uang yang dihasilkan terbilang besar mencapai Rp10 miliar per tahun, dimana ikan kerapu hasil budidaya Anambas sudah menembus pasar ekspor ke Hongkong.

 

"Potensinya sangat besar sekali. Tadi kendala yang disampaikan itu soal benih dan pakan. Kita akan upayakan solusinya sesegera mungkin. Tadi saya sudah minta ke jajaran untuk dibangun balai di sini agar benih mudah didapat, begitu juga dengan pakan. Itu adalah dua hal yang paling penting yang harus ada di sini," ungkapnya.

 

Sementara itu Bupati Anambas Abdul Haris menyampaikan upaya yang tengah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas para pembudidaya kerapu. Salah satunya menggandeng perguruan tinggi untuk menghasilkan pakan buatan berbahan nabati. 

 

"Alhamdulillah ada rencana pembangunan balai benih, ini sangat baik sekali untuk pembudidaya kerapu di sini. Tadi kami juga sudah berbincang soal pakan. ITB itu bisa membuat pelet nabati untuk makan ikan air tawar maupun ikan air laut. Ini kami terus tindaklajuti, kerja sama ini mudah-mudahan bisa kita lakukan dan wujudkan sebagai solusi mengurangi penggunaan makanan dari ikan rucah," akunya.

 

Dalam kunjungan kerjanya di Kepulauan Anambas, Menteri Trenggono turut menyerahkan bantuan untuk para pembudidaya yang ada di Kampung Perikanan Budidaya Kerapu Anambas di Desa Air Desa, berupa ribuan bibit serta puluhan paket jaring apung.

Related News