• 2 May 2024

Pengolahan Tembakau Asepan Bikin Cuan Melimpah

Jagadtani - Usaha pengolahan tembakau asepan di Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berkelimpahan rezeki. Pasalnya, harga tembakau asepan mengalami kenaikan 90 persen.

 

Ketua Kelompok Tani Rukun Sata, Desa Karangpakel, Juwandi, mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membawa dampak positif bagi petani tembakau khususnya pengolahan tembakau asepan.

 

"Kenaikan harga BBM ini berdampak positif, harga tembakau asepan ikut naik. Kenaikannya hampir 90 persen. Yang semula harga top great Rp36.000 per kilogram kini naik menjadi Rp55.000 per kilogram. Bahkan nanti bisa menyentuh ke level Rp60.000 per kilogram," ujar Juwandi di sela kesibukannya memilah tembakau, Jumat (21/10/2022).

 

Pada musim tanam tahun 2022 ini, Juwandi menanam tembakau jenis Grompol Jatim di lahan seluas 10 hektar. Dari luasan itu tanaman tembakau mampu menghasilkan panen mencapai 50 ton. Ia mengasap semua tembakau hasil panen.

 

"Tembakau jenis Grompol Jatim ini banyak diminati negara-negara Uni Eropa dan Amerika. Tembakau asepan sangat dibutuhkan di sana saat musim dingin, salah satunya untuk bahan baku cerutu atau filler," ujar Juwandi yang juga pengurus di Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah.

 

Juwandi yang sudah menjadi petani tembakau sejak muda itu mengaku bahwa menanam tembakau sangat menguntungkan. Apalagi kontribusi tembakau kepada negara juga sangat luar biasa. Saat ini cukai tembakau menyentuh Rp200 triliun. 

 

Sementara itu, Penyuluh Pertanian Ahli Madya Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Maryoto, saat berkunjung ke Klaten mengatakan, saat ini kondisi cuaca sedang tidak menentu atau biasa disebut sebagai kemarau basah.

 

Namun demikian pada kondisi cuaca saat ini, pangsa pasar untuk tembakau asepan justru stabil, bahkan meningkat. Berbeda dengan tembakau rajangan yang cenderung mengalami penurunan kualitas daun tembakau, sehingga harga anjlok.

 

Dijelaskan, harga ideal, tembakau rajangan itu Rp40.000 - Rp50.000 tergantung kualitasnya. Namun saat ini, yang banyak dialami petani tembakau Jawa Tengah, harganya Rp20.000 saja karena kualitasnya jelek akibat kemarau basah.

 

Berbeda dengan jenis tembakau asepan. Harganya saat ini justru melambung tinggi. Per kilonya mencapai Rp60.000 yang semula hanya Rp36.000. Hal ini mengikuti tren kenaikan harga BBM.

 

"Agar mendapat harga tembakau yang tertinggi, maka petani tembakau diharapkan menanam pada akhir April atau awal Mei di setiap tahunnya. Karena tembakau akan dipanen pada bulan Agustus atau paling lambat September. Kalau dipanen pada bulan Oktober, itu ada risiko harga akan jatuh," imbuhnya.

Related News