• 22 November 2024

Sagu Papua Alternatif Ketahanan Pangan Terbaik

uploads/news/2022/10/sagu-papua-alternatif-ketahanan-76486154997f15d.jpg

Kesuburan tanah di Papua, tentu tidak perlu diragukan untuk pertumbuhan pohon sagu atau rumbia. Kualitas sagu yang dihasilkan sangat dapat diandalkan sebagai komoditas dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Menurut menteri Pertanian, Provinsi Papua sudah seharusnya menjadi lokomotif pertanian Indonesia karena memiliki wilayah subur dan beragam komoditas lokal. Hal inilah yang nantinya bisa dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.

 

Keinginan Mentan - Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam mendorong Provinsi Papua Barat menjadi pintu gerbang produksi sagu terbaik Indonesia, disampaikan SYL saat mengunjungi area pertanian sagu di Manokwari Papua Barat, Selasa, 25 Oktober 2022.

 
Menurut SYL, sagu adalah komoditas utama masyarakat Papua yang sejak lama menjadi makanan pokok mereka. "Sagu termasuk yang akan kita sikapi, nanti akan kita susun konsepsinya bersama PLT Gubernurnya dalam waktu singkat. Sagu adalah pemberian tuhan yang luar biasa dan sudah lama ada, jangan kita tinggalkan. Artinya beras, sagu, singkong juga kita makan," ujarnya.
 
 
"Hari ini saya bertemu dan rapat dengan seluruh bupatinya untuk mempersiapkan ketahanan pangan Papua, dan tentu saja berkontribusi kepada ketahanan pangan nasional. Saya kira langkah kita ini sesuai dengan perintah Bapak Presiden agar betul-betul sektor pertanian bisa menjadi bantalan ekonomi dan bantalan kehidupan bagi masyarakat kedepannya," katanya.
 
 
Menurut SYL, pengembangan beragam komoditas pertanian di wilayah Papua juga dilakukan pada komoditas jagung dan komoditas lainya yang sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu. "Dalam rangka menjalankan aktifitas dan upaya-upaya mengakselerasi pertanian kita terutama padi, jagung dan mungkin komoditas-komoditas tertentu yang ada. pak Gubernur sangat semangat dan oleh karena itu saya kira ini menjadi tanda-tanda baik bagi Papua Barat," katanya.
 
 
Namun yang harus diketahui, proses mendapatkan sagu membutuhkan proses panjang. Untuk satu batang pohon sepanjang 20 -30 meter, dibutuhkan 4 orang selama 6 hari dalam pengolahannya. Selain kurang efisien dalam pengolahan, nilai gizi sagu juga minim dengan kandungan gizi.
 
 
Dalam 100gram sagu yang setara dengan 355kalori, didalamnya terdapat karbohidrat (94gram), protein (0,2gram), serat (0,5gram), kasium (10mg), besi (1,2mg) dan kandungan lainnya berjumlah sedikit sekali. Mungkin yang membuat olahan dari sagu harus didampingi dengan lauk-pauk berprotein tinggi.
 
 

Related News