• 28 March 2024

KKP Ajak Investor Industri Rumput Laut

uploads/news/2022/11/kkp-ajak-investor-industri-88221ee20f35b36.jpeg

Potensi besar rumput laut makin terbuka, termasuk pada sektor ekspor. Saat ini, petani rumput laut di Indonesia sedang berupaya meningkatkan daya saing dan nilai ekspor produk olahan rumput laut. Untuk membantu, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengajak pelaku usaha atau investor untuk menggarap potensi industri pengolahan rumput laut di Indonesia.

 

Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat membuka Seaweed Investment Forum + Festival (SIFFEST) 2022 dengan tema Investasi & Inovasi Bisnis Emas Hijau Indonesia yang berlangsung hybrid dari Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/11/2022).

 

"Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah temu bisnis dan investasi bagi para pemangku kepentingan dalam rangka menarik minat investasi dan pengembangan usaha rumput laut nasional," ungkap Menteri Trenggono.

 

Menteri Trenggono menjelaskan, Indonesia merupakan produsen rumput laut tropis terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 9,6 juta ton per tahun. Selama ini, rumput laut juga termasuk unggulan ekspor produk perikanan Indonesia. Bahkan saat marak-maraknya penyebaran pandemi Covid-19 yang mengakibatkan merosotnya perekonomian global, usaha rumput laut mampu bertahan.

 

Sampai dengan September 2022, tercatat volume ekspor rumput laut Indonesia di angka 180,6 ribu ton dengan nilai mencapai USD455,7 juta, dengan negara tujuan utama adalah Tiongkok. Jumlah tersebut meningkat 93 persen dibanding periode sama tahun 2021. Namun yang menjadi tantangan, sebagian besar produk ekspor masih didominasi oleh rumput laut kering sebesar 93,2%.

 

"Hal ini menunjukkan bahwa nilai tambah rumput laut belum dimanfaatkan sepenuhnya di dalam negeri. Dengan berkembangnya inovasi dan teknologi, rumput laut sebenarnya dapat diolah menjadi beragam produk bernilai tambah dan manfaat serta memiliki nilai ekonomis tinggi. Di antaranya menjadi bahan pangan dan nonpangan, seperti pakan ternak/ikan, pupuk, kosmetik, dan juga farmasi. Rumput laut juga mampu menyerap karbon," paparnya.

 

"Apabila komoditas rumput laut ini kita tekuni secara serius, maka Indonesia dapat menjadi “champion” rumput laut dunia. Oleh sebab itu, KKP menetapkan kebijakan yang holistik dari hulu-hilir dalam pengembangan rumput laut Indonesia untuk kemudian menjadi satu kawasan ekonomi khusus, sehingga mampu meningkatkan daya saing secara nasional dan global," pungkasnya.

 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam videonya mengapresiasi digelarnya SIFFEST 2022 mengingat besarnya potensi pengembangan rumput laut di Indonesia.

 

"Ini sebagai upaya akselerasi investasi dan pengembangan usaha rumput laut dari hulu dan hilir," ungkap Luhut dalam video sambutannya.

 

Dalam acara tersebut, Menteri Trenggono turut menyaksikan penandatangan empat MoU antara pemerintah daerah, pelaku usaha skala besar, dan pelaku usaha rumput laut perorangan yang tujuannya untuk pengembangan dan pemenuhan bahan baku rumput laut bagi industri. Menteri Trenggono juga meninjau pameran aneka ragam rumput laut

Related News