Mengenal Rasa dan Jenis Berbagai Beras Lokal
Keberhasilan Indonesia Swasembada beras dalam tiga tahun terakhir, membuktikan pertanian mulai kembali berkembang. Di Indonesia, cukup banyak berbagai jenis beras hingga warna beras. Setiap daerah dengan berbagai kondisi membuat karakter beras berbeda. Paling tidak ada tujuh jenis beras yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Namun sebelum menjadi beras, tanaman yang merupakan biji-bijian dari family rumput-rumputan (gramine) harus melalui proses. sebutir beras terdiri dari tiga bagian yaitu endosperma, dedak, dan lembaga dengan kulit pembungkus yang disebut gabah. Gabah atau sekam harus digiling terlebih dahulu untuk agar terlepas dari beras. Selanjutnya beras harus melalui proses penyosohan sebelum dapat dikonsumsi.
Beras menjadi sumber karbohidrat dan diperkirakan telah dibudidaya sejak 6000 SM (sebelum Masehi), menjadi makanan pokok yang dapat diolah sebagai makanan lainnya. Selain karbohidrat, beras juga mengandung berbagai sumber vitamin dan mineral. Namun mengkonsumsi nasi putih dalam jumlah besar dapat memicu berbagai penyakit, termasuk meningkatkan kolesterol, diabetes, jantung hingga kanker.
Di Indonesia, paling tidak ada tujuh jenis beras yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia, yaitu:
Beras Sentra Ramos - IR64
Bentuk beras Sentra Ramos berukuran panjang dan tanpa aroma khusus. Karakter setelah dimasak menjadi nasi akan bertekstur pulen, tidak lengket dan gurih. Secara harga beras IR64 masih dibawah Beras Pandan Wangi.
Beras Pandan Wangi
Sesuai namanya, beras pandan wangi memiliki aroma daun pandan. Termasuk setelah dimasak menjadi nasi. Bentuk beras pandan wangi, yakni bulat tetapi tidak sempurna, berwarna putih bening namun sedikit kekuningan dengan bagian tengah berwarna putih susu. Beras pandan wangi merupakan varietas andalan daerah Cianjur yang bercitarasa pulen dan cenderung manis.
Beras IR42
Bentuk beras IR42 lebih kecil, tidak terlalu bulat dengan tekstur sedikit keras dan kering setelah dimasak menjadi nasi. Tidak jarang beras IR42 disebut beras pera dengan harga cukup tinggi karena jarang petani yang menanamnya.
Beras Rojolele
Beras Rojolele berbentuk bulat sedikit memanjang dengan warna tidak bening dan sedikit bagian yang berwarna putih susu. Beras rojolele hampir memiliki kesamaan tekstur dengan beras pandan wangi, namun tidak beraroma pandan. Beras Rojolele berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang kerap dijadikan pilihan bagi yang tidak menyukai beras pandan wangi.
Beras Batang Lembang
Beras yang dikenal sebagai beras Jepang memiliki bentuk panjang dengan warna putih jernih. Setelah dimasak menjadi nasi, beras Batang Lembang bertekstur sangat pulen dan sedikit lengket. Beras ini dianggap beras paling pulen dibanding beras lainnya.
Beras Menthik Susu
Beras asil Jepang yang mulai dibudidayakan di daerah Magelang, Jawa Tengah memiliki bentuk gemuk lonjong dan berwarna putih susu seperti ketan. Beras Menthik Susu bertekstur lembut, kenyal dengan aroma spesial. Beras ini adalah beras Jepang yang dibudidayakan di Magelang, Jawa Tengah. Keunggulan beras Menthik Susu dianggap lebih menyehatkan karena kandungan glukosa, karbohidrat, dan proteinnya mudah terurai.
Beras Menthik Wangi
Beras menthik wangi merupakan beras yang dibudidayakan secara organik sehingga harganya cukup tinggi. Secara rasa beras Menthik Wangi bertekstur pulen dan lembut. Dan dipercaya mampu membantu menjaga tekanan darah, mencegah obesitas, merawat kulit, hingga menurunkan risiko kanker.
Bagaimana Sahabat tani, lebih memilih beras jenis apa untuk dikonsumsi di Rumah?