Gempa Cianjur, Gunung Gede Pangrango Ditutup
Gempa bumi skala magnitudo (M) 5,6 yang terjadi pada 21 November 2022 di Cianjur - Sukabumi, diduga akibat pergerakan Sesar Cimandiri. Gempa ini membuat Taman Nasional Gunung Gede Pangrango harus menutup aktivitas pendakian sejak tanggal 22 November hingga batas yang belum ditentukan. Dari berbagai video yang tayang di beberapa akun sosmed, gapura selamat datang di pos pertama via jalur gunung Putri telah roboh.
Dikutip dari detikcom, "gempa bumi di Cianjur merupakan pergeseran dari Sesar Cimandiri yang bergerak kembali", Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Sesar Cimandiri merupakan sesar paling tua (umur kapur), membentang mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga ke timur melalui Lembah Cimandiri, Cipatat Rajamandala, Gunung Tangguban Parahu - Burangrang dan diperkirakan ke timur laut menuju Subang. Secara keseluruhan, jalur sesar ini berarah timur laut - barat daya dengan jenis sesar mendatar hingga oblique (miring).
Gempa bumi di Cianjur - Sukabumi yang terjadi pada pukul 13.21 WIB merupakan gempa pertama. Tetapi menurut BMKG, telah terjadi 25 gempa susulan setelah gempa pertama. Hingga artikel ini ditayangkan, tercatat korban meninggal dunia sebanyak 162 jiwa, 326 korban luka-luka (mayoritas patah tulang) akibat bangunan roboh.
Sementara dari 14 titik pengungsian, sebanyak 13.784 pengungsi. untuk rumah yang rusak mencapai 2.345 unit. Selain itu, jalan nasional sebagai akses menuju lokasi gempa juga terisolir. Tentu harapan bantuan sangat dibutuhkan oleh seluruh korban bencana gempa bumi di Cianjur yang mayoritas anak-anak.