• 29 April 2024

Parimo Pecahkan Rekor Muri Tanam Mangrove Serentak 

uploads/news/2022/11/parimo-pecahkan-rekor-muri-23946756abff345.jpg

Jagadtani - Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) memecahkan rekor penanaman mangrove serentak di 88 titik.

 

Penanaman pohon pelindung pantai tersebut merupakan rangkaian kegiatan Hari Ikan Nasonal (Harkanas) ke-9 tahun 2022 yang dilaksnakan di Pantai Mosing, Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Parimo, Senin, 22 Nvember 2022 kemarin.

 

Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono memyempatkan waktu untuk ikut ambil bagian menanam satu bibit pohon bersama para pejabat penting.

 

Bukan itu saja, Sakti Wahyu Trenggono juga ikut ambil bagian dalam gerakan bersih pantai dan laut yang merupakan program bulan cinta laut di biir Pantai Mosing tersebut.

 

Perwakilan Lembaga Pencatatan Nasional (LPN) Muri, Awan Raharjo mengungkapkan bahwa Kabupaten Parimo telah memecahkan catatan rekor baru yang pernah dipecahkan sebelumnya oleh jajaran TNI AL dalam rangka peringatan HUT TNI AL ke 77.

 

Bukan hanya memecahkan satu rekor, namun menurut Awan bahwa Parimo bisa menarik anomi masyarakat untuk ikut menanam secara serentak.

 

"Esensi dari rekor muri adalah bagaimana bisa mengedukasikan masyarakat, mengajak serta memotivasi masyarakat untuk bisa bersama-sama mencintai lingkungan sekitar kita," ujarnya.

 

Berdasarkan catatan, penanaman mangrove serentak di sepanjang bibir pantai Parimo ditargetkan sebanyak 88 titik, namun dikarenakan tingginya kesadaran masyarakat, sehingga dapat melampaui target.

 

"Tanaman mangrove mempunyai arti penting, karena selain melindungi alam laut, juga penting menahan abrasi serta membuat rumah bagi ikan-ikan yang ada di sepanjang laut teluk Tomini Parimo," terangnya.

 

Sementara itu, Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, Indonesia perlu bersyukur karena diberikan kekayaan sumber daya hayati perairan, khususnya laut.

 

KKP, menurutnya, telah membuat road map ekonomi biru bertujuan untuk menjaga ekosistem laut yang berkelanjutan.

 

"Sehingga dapat memberikan kontribusi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional maupun global," terangnya.

 

Lebih lanjut ia mengungkapkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan langkah-langkah antisipatif dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

 

Hal itu dilakukan untuk peningkatan kerawanan pangan. Pasalnya, berdasarkan hasil G20 di Bali, kerawanan pangan sudah menjadi perhatian secara global.

 

Ia berharap, parimo yang memiliki perairan yang cukup luas, dapat meningkatkan hasil perikanan, sehingga dapat bersaing di tingkat nasional hingga global

 

"Seperti yang saya saksikan tadi, begitu banyak kapal nelayan, ini adalah kearifan lokal yang perlu dipertahankan dan dikembangkan," pungkasnya

Related News