Maroko Tampil Mengejutkan, Ini Pertanian
Mendapat julukan 'Singa Atlas', Maroko yang sedang meningkatkan pertanian melalui sistem organik tampil mengejutkan setelah menghancurkan impian Ronaldo Cs pada Piala Dunia 2022. Kemenangan 1 - 0 atas Portugal berkat gol Youssef En-Nesyri menjadi sejarah negara yang masuk di benua Afrika Utara dan terpisahkan selat Gibraltar dengan Spanyol.
Hasil pertanian yang sedang berkembang di Maroko meliputi gandum, kentang, tomat, anggur, wortel, melon, tebu, lada, zaitun, kurma, jeruk, jagung hingga sayur mayur. Pertanian di Maroko disebut menyedot 40% tenaga kerja pada negara tersebut.
Namun iklim yang terjadi membuat curah hujan sangat berbeda di Maroko, hasilnya tanaman yang tanam sangat tergantung kondisi iklim. sebagai contoh, pada bagian barat laut Maroko dengan curah hujan rendah hanya dapat ditanam gandum. sementara di daerah yang dekat pantai Atlantik dapat ditanam zaitun, jeruk hingga buah-buahan lainnya. Tetapi tetap membutuhkan pasokan air dari sumur artesis.
Minimnya curah hujan di Maroko membuat 'Raja Maroko Mohammed VI menyerukan kepada setiap warga di semua provinsi dan wilayah di Maroko untuk melakukan sholat istisqa' atau sholat memohon diturunkannya hujan,' hal ini sesuai dengan lansiran dari Marocco World.
Selain mengandalkan bercocok tanam, sebagian masyarakat Maroko merupakan nelayan. Bahkan beberapa pelabuhan di Maroko seperti Agadir, Essaouira, El Jadida, and Larache merupakan pelabuhan penting bagi perikanan di sebagian Eropa.
Maroko yang mengukir sejarah dan akan menghadapi Perancis pada babak Semi-final Piala Dunia 2022, masih harus mengandalkan komoditas biji-bijian termasuk kopi, gula dan teh hingga tepung masih harus diimpor dari Amerika Serikat dan Perancis.
Dengan kondisi ini, Maroko tentu akan berusaha dalam meningkatkan pertanian. Salah satu caranya dengan organik yang disiapkan untuk ekspor ke berbagai negara eropa. Dan tentu saja, banyak yang berharap Maroko kembali memberikan kejutan pada Piala Dunia 2022.