• 22 November 2024

Relokasi Dua Gajah Sumatera Demi Pengembangbiakan

uploads/news/2022/12/relokasi-dua-gajah-sumatera-628747d6a2fb903.jpg

Masuk dalam kategori hewan liar dilindungi karena terancam kritis hingga beresiko punah, usaha keberlangsungan konservasi pada Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrae) terus dikembangkan dengan berbagai cara. Salah satu langkah yang sedang dilakukan adalah mengembangbiakan atau breeding. Agar dapat berjalan dengan lancar, Balai Besar KSDA Sumatera Utara melakukan pemindahan/relokasi 2 (dua) ekor Gajah Sumatera dari Barumun Nagary Wild Sanctuary (BNWS) dan tiba di Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC), pada Minggu, 18 Desember 2022.

Kedua ekor gajah, Dwiki, jantan, 40 tahun, dan Dini, betina, 35 tahun, direlokasi dari BNWS dengan menggunakan kendaraan oleh Tim dari Seksi Konservasi Wilayah VI Kota Pinang bersama dengan lembaga mitra kerjasama Vesswic, pada Sabtu 17 Desember 2022, sekitar pukul 15.40 Wib. Dengan relokasi kedua ekor gajah tersebut menambah bilangan gajah penghuni ANECC menjadi sebanyak 6 ekor. Sebelumnya ada gajah Siti, betina, 44 tahun, Ester, betina, 39 tahun, Pini, betina, 32 tahun dan Figo, jantan, 15 tahun yang terlebih dahulu berada di ANECC.

Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Rudianto Saragih Napitu, S.Si., M.Si.,  didampingi Kepala Bidang Teknis, Ir Irzal Azhar, M.Si., Kepala Bidang KSDA Wilayah I Kabanjahe, Mustafa Imran Lubis, SP., Kepala Bidang KSDA Wilayah II Pematangsiantar, Seno Pramudita, S.Hut., ME Kepala Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Gunawan Alza, S.Hut., serta sejumlah pejabat eselon IV, menyambut gembira kehadiran Dwiki dan Dini yang terlihat dalam keadaan sehat, serta berharap dapat segera beradaptasi dengan sesama gajah penghuni ANECC lainnya, sembari berpesan kepada para mahout gajah untuk merawat dengan baik keenam satwa liar dilindungi tersebut.

Populasi Gajah Sumatera memang sangat mengkhawatirkan, berstatus Critically Endangered atau spesies yang terancam kritis, beresiko tinggi untuk punah di alam liar. Saat ini, diperkirakan jumlah populasi Gajah Sumatera semakin mengkhawatirkan. Jika pada tahun 2007, diperkirakan masih mencapai 4.000 ekor tetapi kini hanya berkisar 1.600 hingga 2.000.

Gajah Sumatera dengan nama latin Elephas maximus sumatrae, kini tersebar di provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung. Habitat yang mulai berkurang akibat dari pembangunan hingga pembukaan lahan membuat seringnya terjadi konflik dengan manusia. 

Berbagai usaha dilakukan demi menjaga kelangsungan hidup Gajah Sumatera di alam liar, bukan hidup dibalik jeruji besi.

 

Related News