KKP: Perairan Umum Daratan Wajib Dijaga
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) berkomitmen mengelola sumber daya perikanan perairan umum secara berkelanjutan dengan mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan perairan umum.
Hal tersebut disampaikan Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta, melalui Kepala pusat Riset Perikanan Yayan Hikmayani sebagai keynote speaker pada Pertemuan Tahunan Perkembangan program Securing the Sustainability of Fisheries to Contribute to Food Security, Poverty Alleviation, and Livelihood of People in the Region, 20 Desember 2022, di kantor the Inland Fisheries Resources Development and Management Department (IFRDMD) Palembang.
“Melalui IFRDMD, kita harus dapat meningkatkan kerja sama dengan seluruh negara anggota SEAFDEC dan para stakeholder terkait di dalam dan luar negeri untuk memasyarakatkan pengelolaan secara berkelanjutan sumber daya perikanan perairan umum dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan perairan umum,” tegas Yayan.
Lebih lanjut Yayan menjelaskan Kerja sama dalam pengelolaan perairan umum daratan dipandang penting, mengingat secara global, perikanan perairan umum belum mendapatkan perhatian menyeluruh baik dalam hal regulasi, metode pengeloaan dan konservasi sebagaimana perikanan laut. Terlebih perikanan perairan umum memiliki potensi pemanfaatan secara lestari untuk mendukung ketahanan pangan, penghidupan dan perekonomian masyarakat di sekitar danau dan sungai di kawasan Asia Tenggara.
“Ke depan IFRDMD perlu meningkatkan koordinasi rutin dengan para stakeholder baik masyarakat, Pemda, Ditjen Teknis KKP untuk mendorong penyusunan dan adopsi regulasi serta optimalisasi pendayagunaan setiap manfaat kegiatan yang di lakukan oleh IFRDMD. Indonesia sebagai negara tuan rumah IFRDMD menerima manfaat penting dari kerja sama ini dan memberi kesempatan untuk ikut andil aktif pembangunan perikanan untuk peningkatan ketahanan pangan dan keberlanjutan sumber daya perikanan di tingkat nasional, regional maupun international,” terang Yayan.
Dalam Pertemuan Tahunan tersebut, Yayan mempresentasikan perkembangan, diskusi evaluasi serta roadmap ke depan untuk dua kegiatan dibawah pendanaan Japan Trust Fund VI tahap 2 yang berlangsung 2020 – 2024 yakni Pengelolaan Berkelanjutan Sumber Daya Anguilid Eels di kawasan Asia Tenggara dan Skema Pengelolaan Perikanan Perairan Umum di Kawasan Asia Tenggara.
Pertemuan tahunan ini dibuka dan dipimpin oleh Deputy Chief IFRDMD, Mr. Tomohito Shimizu. Hadir dalam kesempatan tersebut, dua evaluator yakni Dr. Sakie Kodama, seorang ahli bidang DNA sequencing dari University of Nagano dan Prof. Gadis Sri Haryani dari Pusat Limnologi dan Sumber Daya Air – BRIN, selain itu terdapat perwakilan dari Sekretariat SEAFDEC, Sekretariat BRSDM, Pusriskan, dan BHKLN – Setjen KKP. Pada sesi diskusi dengan para peserta, dihasilkan rekomendasi agar IFRDMD dapat meningkatkan partisipasi aktifnya di level nasional, regional dan internasional untuk mendesminasikan hasil kajian dan program program yang telah dilaksanakan.
Sebagai informasi, IFRDMD merupakan salah satu departemen di bawah Organisasi Pusat Pengembangan Perikanan Asia Tenggara (South East Asian Fisheries Development Center - SEAFDEC) yang beranggotakan negara negara ASEAN yang terletak di Palembang dan berada di bawah pengelolaan KKP dan. IFRDMD memiliki tugas dan fungsi strategis sebagai center of excellent - pusat studi dan pengembangan metode pengelolaan dan kebijakan perikanan perairan umum (inland fisheries) bagi negara-negara di Asia Tenggara.
Upaya penguatan kerja sama kelautan dan perikanan terus dilakukan oleh KKP di era kepemimpinan Menteri Trenggono. Kerja sama tersebut merupakan bagian dari upaya membina hubungan baik dalam rangka mendukung soft diplomasi Indonesia di tingkat regional untu mendukung dan mengarahkan kebijakan internasional yang sesuai dengan visi, misi, dan serta sejalan dengan program strategis KKP.