• 24 November 2024

Ikan Patin, Primadona Ekspor Indonesia

uploads/news/2020/01/ikan-patin-primadona-ekspor-676950a9e050649.jpg

Ikan patin asal Indonesia mulai dilirik beberapa negara karena kualitasnya.

JAKARTA - Gubernur Riau, Syamsuar menyatakan, China belum lama ini mengungkapkan ketertarikannya pada ikan patin asal Riau yang dinilai kualitasnya sama dengan negara Asia Tenggara lainnya. Meski demikian, ia mengaku menyanggupi permintaan asal China tersebut dengan bertahap, sehingga bisa sesuai keinginan pengusaha China tersebut.

“Tapi mereka dikirimi 500 ton per bulan. Ini yang belum kami sanggupi, karena produksi kami belum sebanyak itu. Nanti kami akan melobi ke Konjen China di Medan, agar Riau bisa menjadi pemasok ikan patin ke negara tersebut, meski secara bertahap” kata Syamsuar, seperti melansir ANTARA, Kamis (02/01).

Selama ini, China mendapat pasokan ikan patin dari Vietnam. Karena alasan tertentu, akhirnya mereka melirik Riau sebagai pemasok ikan air tawar tersebut. Syamsuar belum lama ini memanen massal ikan patin di Desa Koto Mesjid, Kabupaten Kampar, yang dikenal sebagai sentra penghasil ikan patin.

Baca juga: Cara Cepat Mengembangbiakan Ikan Lele

Ikan patin asal Kabupaten Kampar tersebut telah beredar di wilayah Pulau Sumatera, seperti Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Utara. Syamsuar berulang kali mengingatkan, kelompok peternak ikan patin untuk meningkatkan produksi ikan air tawar tersebut, karena potensi pasarnya sangat menjanjikan.

Ikan patin selama ini dikenal sebagai makanan penghasil protein yang sangat baik untuk kesehatan, sama seperti ikan laut lainnya. Ikan patin juga banyak diolah menjadi berbagai menu sebagai masakan khas Melayu seperti sup ikan patin, ikan asap, ataupun sajian lainnya yang menggoda selera.

Ekspor ke Arab Saudi

Bukan hanya ke China, ikan patin juga diekspor ke Arab Saudi, Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI) menyebut, ekspor itu akan ditingkatkan menyusul kebutuhan ekspor yang meningkat karena jumlah jamaah umrah dan haji Indonesia yang cukup besar. Apalagi, menurut Ketua APCI, M. Suhadi, industri pangasius atau patin masih terus berkembang dan potensi pasar untuk kebutuhan haji cukup besar mencapai 600 ton dan untuk jamaah umrah pun lebih besar.

“Saat ini saja jamaah haji Indonesia mencapai 231.000 per tahun, sedangkan jamaah umrah Indonesia diperkirakan mencapai 1,3 juta pada 2020, ini berarti potensinya besar,” katanya melansir Bisnis, Senin (30/12).

Ia menjelaskan, produksi ikan pangasius pada 2017 telah mencapai 319.967 ton, llau pada 2018 kembali meningkat menjadi 391.151 ton. Sebanyak 2.000 ton per bulan bahan baku ikan dikirim ke pabrik pengolahan untuk diolah menjadi fillet. Produksi ikan patin tersebut berasal dari beberapa sentra seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. Selama ini, lanjutnya, industri ikan pangasius Indonesia lebih banyak bermain di pasar dalam negeri saja. Pangasius fillet pun menduduki posisi sebagai ikan yang paling populer di pasar domestik.

Baca juga: Beternak Lele dengan Sistem Bioflok

“Saat ini konsumsi fillet ikan pangasius bisa memenuhi dari keseluruhan konsumsi fillet ikan dalam negeri karena selain dipasarkan di supermarket untuk konsumen rumah tangga, ikan fillet juga diserap oleh hotel, restoran, catering (horeka), dan penerbangan,” ujarnya.

Ketua Bidang Budidaya Patin APCI, Imza Hermawan menambahkan, potensi pasar di Arab Saudi ini juga didukung oleh kunjungan Konjen RI untuk Jeddah, Eko Hartono, ke sentra produksi pagasius di Jombang dan Tulungagung akhir pekan lalu.

“Kunjungan mereka untuk melihat proses budidaya dan pengolahan ikan pangasius dan memastikan kesiapan pelaku usaha di bidang industri ikan pangasius untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji dan umrah asal Indonesia,” tuturnya.

Berdasarkan data APCI, pada 2019, pengusaha patin mampu mengekspor 236.000 ton produk olahan pangasius berupa fillet dan steak ke Arab Saudi. Dari rencana pengiriman patin sebanyak 25 kontainer, tahun lalu terealisasi hanya 11 kontainer lantaran sempitnya waktu dari proses produksi, penyediaan dokumen dan syarat ekspor proses pengiriman.

Budidaya dan Manfaat Ikan Patin

Ikan patin sendiri merupakan salah satu jenis ikan dari kelompok lele-lelean (catfish) yang menjadi salah satu komoditas unggulan ikan air tawar. Hal ini karena patin memiliki pangsa pasar yang cukup besar, baik di dalam maupun di luar negeri. Budidaya patin relatif mudah, karena patin termasuk jenis ikan yang mudah dipelihara, dapat hidup serta tumbuh di kolam yang airnya tergenang (tidak mengalir), serta minim oksigen.

Seperti melansir Infoikan, patin cukup responsif terhadap pemberian pakan tambahan. Pada kegiatan budidaya, dalam waktu enam bulan, ikan patin mampu mencapai ukuran konsumsi dengan panjang 35-40 sentimeter. Kemampuan patin berada di lokasi yang minim oksigen lebih disebabkan adanya alat bantu pernafasan bernama labirin yang mampu menangkap oksigen dari udara sehingga tidak ada kekhawatiran patin mengalami kekurangan oksigen.

Namun, pertumbuhan dan perkembangan ikan patin tetap akan lebih cepat dan sehat jika dipelihara pada lingkungan budidaya yang memenuhi persyaratan ideal, diantaranya cukup akan kandungan oksigen. Nama ikan patin di setiap tempat atau daerah berbeda-beda. Di negara asalnya, patin siam diberi nama pla sawai, di Vietnam disebut ca tre yu, dan di Kamboja disebut trey pra. Sementara itu, di malaysia patin siam selain disebut ikan patin, juga disebut ikan lawang, martinus, dan tikol.

Sedangkan di Indonesia, selain dinamakan ikan patin, disebut juga jambal, pangasius, lele bangkok (jawa), patin kunyit (Riau), dan ikan juara (Sumatra dan Kalimantan). Dalam bahasa Inggris, patin siam disebut catfish, river catfish, atau striped catfish.

Baca juga: Patin Banyuasin Siap Diekspor

Selain itu, seperti melansir Brilio, ikan patin juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti mengandung lemak tak jenuh (baik) dan hampir 50% daging ikan patin mengandung gizi yang dapat membantu menyehatkan tubuh. Ikan patin dapat membantu mencegah risiko penyakit yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular. Penyakit ini menyerang bagian jantung.

Kandungan lemak tak jenuh dalam patin juga dipercaya baik untuk menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. Pasalnya, ikan patin merupakan jenis ikan yang rendah kolesterol. Dalam 100 gram ikan patin saja, hanya terdapat 21-30 gram kolesterol. Khasiat hebat ini juga terdapat pada ikan lele. Ikan patin juga memiliki kadar kolesterol rendah dalam darah membuat tubuh menjadi sehat.

Terutama bagian jantung, sebab kadar kolesterol tinggi erat kaitannya dengan risiko penyakit jantung. Memakan ikan patin pun tidak akan membuat aliran darah di dalam pembuluh darah tersumbat. Ikan patin sangat baik dikonsumsi ibu hamil karena kaya akan manfaat baik bagi pertumbuhan janin. Ini karena adanya kandungan DHA dan manfaat omega 3 dalam patin. Kedua zat baik ini mampu menjaga kesehatan pertumbuhan janin agar tetap normal dan sehat.

Ikan patin juga kaya akan protein yang tinggi. Protein dapat bekerja membentuk, mengencangkan, menambah massa, dan memperkuat otot. Selain itu ikan patin juga baik untuk menjaga kekebalan tubuh, sehingga daya tahan tubuh akan terus naik dan tidak mudah terserang penyakit. Ikan patin kaya akan protein yang tinggi. Protein dapat bekerja membentuk, mengencangkan, menambah massa, dan memperkuat otot.

Selain itu ikan patin juga baik untuk menjaga kekebalan tubuh, sehingga daya tahan tubuh akan terus naik dan tidak mudah terserang penyakit. Ikan patin dikenal dengan omega-3 dan omega-6 tinggi, yang tidak kalah dengan ikan salmon. Salah satu manfaat dari dua kandungan itu adalah untuk memperlancar kinerja otak. Lalu, fungsi lain dari daging ikan patin ini untuk meningkatkan fungsi kandungan sel darah putih yang berperan penting untuk melawan penyakit.

Mengkonsumsi ikan patin juga dapat membuat nyenyak tidur. Lalu, ikan patin juga kaya akan vitamin yang berkontribusi besar pada tulang, otot, saraf, dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin pada patin memiliki peran penting dalam menghasilkan trombosit dan sel darah lainnya. Daging ikan patin juga menjadi salah satu makanan yang baik untuk menjaga kadar elektrolit dalam tubuh. Terakhir, mengkonsumsi ikan patin juga dapat mengurangi kadar kolesterol dengan baik.

Related News