• 26 April 2024

Geliat Pertanian Sayur Di CIpanas - Cianjur

Sayur mayur menjadi kebutuhan yang tidak bisa dilupakan dalam memenuhi asupan gizi pada tubuh manusia. Namun tidak seperti hasil pertanian lainnya, petani sayur masih dianggap kurang menjanjikan bagi sebagian pihak. Padahal, budidaya sayur mayur sangat menjanjikan. Terbukti dengan geliat pertanian sayur mayur di daerah Pacet, Cipanas - Cianjur yang berada di kaki gunung Gede Pangrango mulai beraktivitas sejak pagi hari.

Pertanian Jawa Barat"Pertanian Jawa Barat"
 

Mulai dari pagi hari, para petani memulai dengan menanam bibit, merawat hingga memanen sayur mayur. Lokasi yang cukup terpencil, terkadang membuat petani harus menyusuri jalan setapak yang juga akses bagi para pendaki gunung untuk menuju ke Alun-alun Suryakencana - Gunung Gede Pangrango. Tentu jalan ini akan sangat menantang ketika hujan turun, sehingga usaha besar harus dilakukan dalam menuju ladang mereka.

Tanah di daerah kaki gunung memang sangat subur sehingga cocok ditanami berbagai sayur mayur, seperti Sayur sawi, Bayam Jepang, Brokoli, labu sayur dan lainnya sebagainya. Dalam membawa hasil panen, biasanya ada sepeda motor yang dimodifikasi sedemikian rupa agar dapat membawa sayur mayur ke para pengepul.

Geliat pertanian Jawa Barat "Geliat pertanian Jawa Barat "
 

Selanjutnya, hasil panen para petani sayur mayur dinaikan Isuzu Traga sebagai salah satu kendaraan pengangkut sayur mayur. Sayur mayur ini di bawa ke pasar induk yang berada di Jabodetabek, termasuk pasar induk Kramat jati. Sebagai daerah wisata, tentu akses dari Cipanas yang harus melalui Puncak membuat lalu-lintas kerap tersendat. Memang kondisi kemacetan bukan masalah bagi Isuzu Traga dengan teknologi Common Rail nya, namun akan jadi kendala pada sayur mayur.

Isuzu Traga petani"Isuzu Traga petani"
 

Geliat pertanian sayur mayur memang mulai bangkit kembali setelah pandemi Covid-19. Namun, seiring tingginya permintaan dengan stok sayur melimpah belum berdampak terlalu menguntungkan bagi para petani sayur. Hal ini karena kelangkaan dan harga pupuk yang melambung tinggi sehingga membuat banyak petani menjerit.

Related News