Alasan Bandeng Lekat Dengan Imlek
Tahun baru Imlek yang akan dirayakan oleh masyarakat Tionghoa pada 21 januari 2023, dan dipastikan peringatan pergantian tahun lekat dengan berbagai budaya. Mulai dari Barongsai, Angpao, kue keranjang hingga ikan Bandeng. Ikan bandeng dianggap dapat mewakili simbol kemakmuran dan rezeki oleh masyarakat Tionghoa yang menetap di Indonesia.
Kata 'Imlek' berasal dari dialek Hokkian dengan arti Kalender Lunar (Im = Lunar / Bulan, Lek = kalender). Dengan demikian, Imlek merupakan perayaan tahun baru. Dengan bergantinya tahun, tentu harapannya pada tahun depan dapat lebih makmur serta rejeki melimpah. Dan Ikan Bandeng dianggap dapat mewakili pada perayaan pergantian tahun baru Imlek.
Lalu kenapa Ikan Bandeng yang dipilih mewakili dalam perayaan tahun baru Imlek?
Ikan bandeng padahal terkenal banyak durinya sehingga mayoritas lebih memilih mengkonsumsi setelah dioleh menjadi bandeng presto. Tetapi duri pada ikan bandeng menggambarkan kehidupan yang berliku, perlu kehati-hatian dan kesabaran menikmatinya agar memperoleh hasil memuaskan.
Duri pada ikan bandeng juga mengandung unsur filosofi, yaitu agar tidak mudah putus asa dan bahwa rejeki yang tidak ada habisnya.
Untuk cara pengolahan hingga penyajian dalam Tahun Baru Imlek juga mengambarkan sebuah filosofi. Ikan bandeng yang dinikmati bersama pada malam Tahun baru Imlek harus utuh dari kepala hingga ekor. Tujuannya agar mendapatkan rezeki melimpah mulai dari awal tahun hingga akhir tahun. Biasanya ikan bandeng ini dinikmati bersama-sama keluarga.
Biasanya tradisi menyajikan ikan bandeng pada tahun baru Imlek di Indonesia, memang hanya di Jakarta. Hal ini karena masyarakat Tionghoa menyerap kultur betawi sejak abad ke-17.