• 29 March 2024

Sapi Terjangkit Penyakit LSD, Ini Antisipasinya

Jagadtani - Sebanyak 81 ekor sapi di Klaten, Jawa Tengah terserang virus Lumpy Skin Disease (LSD). Sapi yang terjangkit penyakit ini akan muncul benjolan-benjolan pada kulitnya. Dampak lain, nafsu makan berkurang sehingga sapi menjadi lemas.

Petugas memeriksa kondisi kesehatan sapi di kandang peternak di daerah Kalikotes, Klaten, Jawa Tenga"Petugas memeriksa kondisi kesehatan sapi di kandang peternak di daerah Kalikotes, Klaten, Jawa Tenga"

Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten menyebut ada sekitar 81 ekor sapi di wilayahnya terjangkit virus LSD. Puluhan sapi tersebut tersebar di berbagai wilayah diantaranya Kecamatan Tulung, Jatinom, Wonosari, Bayat, dan Klaten Utara.

Kabid Peternakan DPKPP Klaten, Tri Yanto, mengatakan, sebagai antisipasi agar serangan LSD tidak meluas, pihaknya mengintensifkan pemantauan kesehatan sapi di kandang-kandang ternak milik warga maupun pasar hewan.

Petugas memeriksa kondisi kesehatan sapi di kandang peternak di daerah Kalikotes, Klaten, Jawa Tenga"Petugas memeriksa kondisi kesehatan sapi di kandang peternak di daerah Kalikotes, Klaten, Jawa Tenga"

Dalam pemantauan hewan ternak, petugas melihat kondisi kulit sapi. Apabila terjangkit penyakit LSD, kulit sapi terdapat benjolan. Jika mendapati kondisi sapi yang demikian, petugas langsung melakukan penanganan.

"Mengenai antisipasi dan lain-lain, kami sudah menangani dan mengobati sapi yang terkena LSD. Sekaligus vaksinasi dan pengamatan. Kondisi sapi kini sudah berangsur membaik dan tinggal pemulihan," ujar Tri Yanto, Sabtu (21/1/2023).

Petugas memeriksa kondisi kesehatan sapi di kandang peternak di daerah Kalikotes, Klaten, Jawa Tenga"Petugas memeriksa kondisi kesehatan sapi di kandang peternak di daerah Kalikotes, Klaten, Jawa Tenga"

Dijelaskan, penyebaran virus LSD salah satunya dari lalat. Sebab, benjolan kulit sapi yang sudah pecah akan dihinggapi lalat. Kemudian lalat akan hinggap ke sapi-sapi lainnya.

Untuk itu selama pemantauan, Tri Yanto mengimbau kepada peternak supaya dapat menjaga kebersihan kandang ternaknya.

Salah satu peternak sapi warga Kalikotes, Dwi Atmaja, mengaku tidak khawatir atas merebaknya penyakit LSD yang menyerang sapi. Sebagai antisipasi, ia rutin membersihkan kandang.

"Jadi menghadapi LSD ini saya tidak terlalu genting karena sudah ikut perawatan PMK kemarin. LSD tidak seganas PMK. Padahal PMK aja bisa terlalui, Insya Allah kalau LSD ini sebatas kulit luar aja tidak begitu menakutkan bagi peternak," ujarnya.

Petugas memeriksa kondisi kesehatan sapi di kandang peternak di daerah Kalikotes, Klaten, Jawa Tenga"Petugas memeriksa kondisi kesehatan sapi di kandang peternak di daerah Kalikotes, Klaten, Jawa Tenga"

Peternak sapi lainnya, Riyanto, warga Desa Malangan, Kecamatan Tulung, mengatakan, dari tiga ekor sapi miliknya, satu ekor sapi diantaranya terjangkit virus LSD. Ketika terkena virus itu, kulit sapi muncul benjolan dan nafsu makan berkurang..

"Sapi pedaging yang kena LSD. Kalau saya tidak khawatir. Sudah disuntik dua kali. Kini kondisinya sudah membaik, sudah gemuk lagi," ujarnya.

Related News