• 22 November 2024

Tinjau Rencana Pembangunan Tambak Udang Modern di NTT

uploads/news/2023/01/tinjau-rencana-pembangunan-tambak-96396822982b167.jpeg

Pembangunan pada sektor pengembangan perikanan semakin dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, salah satunya menjajaki rencana pembuatan tambak udang modern di Desa Palakahembi, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (22/1/2023). Pada penjajakan lokasi rencana pembangunan tambak udang modern langsung diikuti oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. 

Dalam kunjungannya, Menteri Trenggono menerangkan bahwa rencana pembangunan tambak udang modern di wilayah tersebut untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan serta menghadirkan distribusi ekonomi di wilayah timur Indonesia. "Kita (rencana) buat modeling tujuannya untuk meningkatkan produksi udang nasional yang signifikan karena luasan wilayah kita masih banyak. Indonesia timur target kita, kenapa supaya pertumbuhan ekonomi terdistribusi ke wilayah timur," ungkap Menteri Trenggono usai melakukan peninjauan.

Dalam melakukan pantauan rencana pembangunan tambak udang modern dilahan potensial seluas 1.800 hektar, Menteri Trenggono didampingi oleh Bupati Sumba Timur Khristopel Praing. Pengembangan budidaya udang di Sumba Timur menurutnya juga untuk mendukung capaian target produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton pada 2024. Udang memiliki peluang ekspor yang sangat besar dengan nilai pasar dunia sekitar USD28 miliar pada tahun 2021.   

"Pengembangan ini tentu kita sesuaikan dengan kemanfaatan dan kemampuan atau kompetensi yang dimiliki daerah itu agar bisa meningkat dengan baik. Ini salah satu yang menjadi pemikiran kita semua di pemerintahan," tambahnya.

Menteri Trenggono memastikan jika terealisasi, pembangunan nantinya mengutamakan tenaga kerja lokal dan mengedepankan prinsip keberlanjutan bagi lingkungan dan usaha. Selain dengan pemda, pembangunan akan melibatkan pihak profesional agar prinsip keberlanjutan tercapai dengan baik. "Kalau kita bangun sesuai potensi rencana, maka tidak kurang dari Rp3 T yang dapat dihasilkan dalam 1 tahun dan tenaga kerja yang dibutuhkan bisa mencapai 5.000 orang. Untuk tenaga kerja, mutlak dan harus mengutamakan tenaga kerja lokal," pungkasnya.

Related News