• 8 September 2024

Sidaguri, Obat Herbal untuk Antigout 

uploads/news/2023/01/sidaguri-obat-herbal-untuk-16633384d3cd6db.jpg

Sidaguri merupakan tanaman perdu dengan bunga berwarna kuning yang tumbuh liar. Meski demikian tanaman bernama latin Sida Rhombifolia ini ternyata memiliki peranan bagi bidang kesehatan. 

Peneliti IPB University mengembangkan inovasi bidang kesehatan dengan memanfaatkan Sidaguri sebagai salah satu bahan baku obat tradisional untuk penyakit asam urat. 

Pengembangan inovasi dan komersialisasi obat herbal antigout ini diluncurkan di IPB International Convention Center Bogor, pada Kamis (26/1).

Peneliti IPB University, Prof Dyah Iswantini Pradono mengatakan, seperti diketahui Indonesia merupakan negara yang kaya biodiversitas atau keanekaragaman hayati terbesar kedua dunia. 

Kondisi itu membuatnya tertarik melakukan penelitian berbasis biodiversitas untuk menjadikan sebuah produk obat herbal dari bahan alam, salah satunya Sidaguri 

"Penelitian ini kami lakukan sejak 2003 bersama dengan tim. Alhamdulillah kami terus lakukan, dan dengan pendanaan-pendanaan akhirnya bisa mengakselerasi untuk komersialisasi produk kami," kata Prof Dyah.

Saat ini produk obat herbal antigout dengan tagline "BioLuric Datang Asam Urat Menghilang", lanjut Prof Dyah, selain telah memperoleh standarisasi produk, juga lisensi dan kolaborasi dengan PT Biolife Indonesia. 

"Alhamdulillah, kami sudah mendapat merek dan izin edar dari BPOM. Ini tentu saja tidak lepas dari peneliti-peneliti kami. Dan terima kasih PT. Biolife Indonesia yang terus bersinergi menghasilkan produk bermanfaat bagi masyarakat," tandasnya. 

Ia menambahkan, produk BioLuric merupakan pengembangan dari produk sebelumnya bernama Nuric yang mengandung ekstrak Sidaguri dengan Seledri. Namun saat ini komposisi tiap kapsul BioLuric ditambah ekstrak Tempiyung.

"Sidaguri dan Seledri ini hanya penurunan kadar asam urat dalam darah dan antiradang saja. Tapi asam urat itu masih di dalam tubuh, harus diekspresikan, maka ditambahkan Tempiyung," kata Guru Besar IPB University dari Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) itu.

Sementara Rektor IPB University Arif Satria yang hadir dalam peluncuran tersebut menyampaikan, pada bidang kesehatan pihaknya akan terus memperkuat hubungan kerja sama dengan pihak BPOM untuk percepatan peningkatan status inovasi dari IPB University. 

Peningkatan status dimaksud dari yang saat ini berstatus jamu menjadi obat herbal berstandarisasi, dan selanjutnya fitofarmaka. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat kedaulatan bidang kesehatan melalui obat herbal.

"Oleh karena itu riset IPB University kedepan yang berkaitan dengan kesehatan akan difokuskan pada percepatan peningkatan status dan jumlah variasi obat-obatan yang bisa dihasilkan IPB. Karena saat ini obat-obatan di Indonesia mayoritas masih impor, dan kita perlu untuk terus memperkuat kedaulatan di bidang kesehatan melalui obat-obat herbal," ujarnya.

Related News