Berawal Pegawai, Banting Setir jadi Peternak Puyuh
Jagadtani - Farhan Muhammad lima bulan lalu memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya. Ia mengubah haluan usaha menjadi peternak burung puyuh.
Mantan trainer di perusahaan swasta ini sekarang menggeluti usaha telur burung puyuh dengan mendirikan Amana Farm di Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
"Usaha puyuh ini tergolong baru, dimulai bulan September 2022 lalu. Awalnya itu karena memang saya sudah tidak bekerja, lalu coba buat usaha puyuh," ujar Farhan, Senin (20/2).
Ia memilih usaha burung puyuh lantaran memiliki peluang yang cukup menjanjikan terutama di Kota Bogor. Dimana secara jumlah peternaknya dinilai masih kurang, sedangkan kebutuhan akan telur puyuh tinggi.
"Dan usaha puyuh ini cenderung lebih mudah dibandingkan ayam. Karena puyuh itu tidak butuh lahan yang cukup besar," imbuhnya.
Farhan awal membuka usahanya dengan modal sebesar Rp10 juta yang mencakup untuk pembiayaan enam buah kandang beserta pengadaan 1.000 ekor burung puyuh termasuk pakan.
Setiap kandang di Amana Farm menerapkan konsep vertikal yang terdiri dari enam kotak dengan masing-masing diisi oleh 30 ekor burung puyuh betina.
Ia mengaku untuk perawatan burung dari keluarga Pasianidae ini yang terpenting harus diperhatikan adalah pakan. Selain pemberian pakan juga ada pemberian nutrisi tambahan.
"Saya berikan makan puyuh 2 jam sekali, dan juga ada beberapa suplemen buat masa bertelurnya lebih banyak dan cepat," katanya.
Selain faktor pakan, kondisi kandang tentunya harus dijaga kebersihannya. Pembersihan kandang minimal dilakukan setiap hari.
Sedangkan untuk mengantisipasi penyakit seperti tetelo dan snot, ia biasanya lakukan penyemprotan pada puyuh dengan cairan M4.
Saat ini, Farhan dari hasil ternak burung puyuh dengan populasi 1.000 ekor telah menghasilkan 700 sampai 800 butir telur setiap harinya. Sejauh ini telur puyuh itu menjangkau pasar di sejumlah wilayah kota dan kabupaten Bogor.
Selain pemasaran telur puyuh dalam skala besar, ia juga sediakan telur puyuh untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Per kilogram telur puyuh, ia jual seharga Rp33.000.
"Jadi saya tidak cuman jualan ke agen telur, tapi saya siapkan juga kemasan pack isi 20 butir telur untuk rumah tangga, terus angkringan, tukang sayuran, tukang bubur dan sebagainya," katanya.
Peternak milenial berusia 26 tahun ini bersyukur telur puyuh dari Amana Farm selalu laris manis setiap harinya. Setiap bulannya, ia sekarang bisa mengantongi omset dari penjualan telur puyuh rata-rata sebesar Rp9 juta.
Kedepan, ia berencana akan mengembangkan usahanya tidak hanya menjual telur, tetapi menyediakan juga daging puyuh. "Selain telur, daging puyuh setelah apkir (produksi telur). Dan saya juga sebetulnya jual puyuh yang siap bertelur (kandang pembesaran) harganya Rp10.000 per ekor," tandasnya.