• 22 November 2024

TaNa Bentarum Kembali Lepasliarkan Orangutan

uploads/news/2023/03/tana-bentarum-kembali-lepasliarkan-41224adc16f18b0.jpeg

Orangutan (Pongo pygmaeus) kembali dilepasliarkan oleh Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa Bentarum) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat dan Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS). Pelepasanliaran orangutan sebagai lanjutan kerjasama  penguatan fungsi kawasan antara Balai Besar Tana Bentarum dengan YPOS sebagai lembaga pusat rehabilitasi orangutan. Dan kegiatan ini merupakan yang kesebelas di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun.

Sebelum melakukan pelepasliaran orangutan, seluruh tim yang diikuti 26 orang, termasuk Kepala BKSDA Kalbar harus melalui perjalanan dari Putussibu hingga camp Mentibat sejak tanggal 20 Februari 2023, sedangkan pelepasan baru dilakukan esok harinya.

“Sebanyak 25 Orangutan telah di lepasliarkan di Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun sejak tahun 2017. Ini menjadi bentuk dukung kami dalam Pelestarian Populasi Dan Habitat Orangutan Di Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun” jelas Kepala Balai Besar Tana Bentarum, Wahju Rudianto.

“Harapannya Orangutan yang telah dilepasliarkan dapat beradaptasi dengan baik dan dapat berkembang biak untuk meningkatkan populasi Orangutan di habitat alaminya. Orangutan tempatnya di alam, bukan dikandang peliharaan, Yukk lestarikan habitat alami Orangutan dan stop pemburuan Orangutan” ajak Wahju.

Pada tahun 2023 di bulan Februari ini, Tim melakukan pelepasliaran tahap ke-11 terhadap 2 individu orangutan yang telah dievaluasi dengan seksama baik dari sisi medis maupun dari aspek tingkah lakunya dengan titik pelepasan yang dipilih berada di Sungai Rongun, letaknya berada lebih ke bagian hulu sungai Mendalam. Sub DAS Mendalam memiliki luas 25.639,15 Ha, berdasarkan laporan survey Lapangan Forina dinilai layak dan memenuhi kriteria sebagai lokasi pelepasliaran orangutan. Dengan jumlah orangutan yang telah dilepasliarkan sebanyak 25 individu maka kepadatan populasi orangutan di wilayah ini mencapai  1.114,25 individu/Ha, sehingga masih sangat layak untuk pelaksanaan pelepasliaran selanjutnya.

Sejak tahun 2017 sampai tahun 2022 telah dilakukan 10 kali pelepasliaran orangutan dengan total individu yang sudah dilepasliarkan sebanyak 23 individu yang merupakan hasil rehabilitasi dan 1 individu orangutan liar hasil translokasi dari wilayah Taman Nasional Betung Kerihun tepatnya di Sub DAS Mendalam. Menurut hasil Tim monitoring, sejauh ini orangutan yang sudah dilepasliarkan dapat beradaptasi dengan habitatnya, terlihat dari kemandirian dalam membuat sarang dan mencari pakannya.

Rocky (J/10 tahun) dan Dora (B/9 tahun) merupakan hasil evakuasi dari warga pada tahun 2018 yang kemudian dipindahkan ke Sekolah Hutan Jerora yang dikelola oleh YPOS untuk menjalani kegiatan sekolah hutan selama kurang lebih 4 tahun. Kedua individu tersebut dianggap telah siap untuk menjalani tahap pelepasliaran berdasarkan hasil evaluasi secara medis dan tingkah lakunya. Setelah dilakukan pelepasan, Tim melakukan monitoring, pemantauan dan Observasi penuh dengan mengikuti individu focal dari mulai bangun hingga tidur di sarang inap berikutnya. Observasi lapangan direncanakan selama 3 bulan penuh.

“Dua Orangutan sudah menjalani masa rehabilitasi selama 7 tahun, masa-masa kita menjaga kesehatannya supaya stabil dan yang paling penting adalah mengembalikan sifat keliaran tumbuh kembali” tutup RM. Wiwied Widodo, S.Hut., M.Sc., Kepala Balai KSDA Kalbar.

Related News