• 27 April 2024

Kementan Bantu Pengendalian Rabies di NTT

uploads/news/2023/06/kementan-bantu-pengendalian-rabies-44786bbe506b60b.jpg

Kementerian Pertanian, melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) langsung menindaklanjuti laporan kasus rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS),

Kegiatan tersebut disampaikan oleh Nasrullah, Dirjen PKH melalu rilis tertulisnya, Jum'at (2/6). "Vaksin bantuan Kementan sebanyak 2.500 dosis untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi hewan di desa tertular dan desa-desa yang berbatasan untuk mencegah perluasan kasus telah diterima di NTT," 

Menurutnya, jumlah vaksin yang dikirimkan sementara ini cukup untuk pelaksanaan vaksinasi guna mencegah perluasan kasus dari desa tertular. Pihak Ditjen PKH saat ini juga sedang mengkoordinasikan kejadian luar biasa ini dengan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) termasuk kemungkinan akses Indonesia ke bank vaksin untuk Rabies. 

"Kita harapkan nanti ada dukungan WOAH untuk memberikan bantuan berupa vaksin rabies untuk hewan," ungkapnya. 

Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, Nuryani Zainuddin menyampaikan, selain vaksin, Kementan juga akan mengirimkan tim pusat untuk melatih petugas dalam pelaksanaan vaksinasi, sekaligus membawa berbagai materi komunikasi, informasi, dan edukasi untuk dibagikan ke masyarakat. 

Nuryani berpendapat bahwa kesadaran masyarakat memegang peran penting dalam mendukung pencegahan dan pengendalian rabies di TTS. 

"Masyarakat harus tahu tanda-tanda anjing yang terkena rabies, cara menghindari gigitan, dan apa yang harus dilakukan apabila tergigit anjing," tambahnya. 

Lebih lanjut Nuryani menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik, dan meminta masyarakat melaporkan ke petugas apabila ada anjing yang berperilaku tidak biasa dan menunjukan tanda sakit. 

"Untuk mengurangi kemungkinan kontak, masyarakat juga dihimbau untuk mengikat atau mengandangkan anjing mereka," kata Nuryani. 

"Kepada masyarakat, apabila ada kasus gigitan anjing, segera cuci luka menggunakan air bersih dan mengalir dengan sabun selama 10 menit, dan segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat", pungkasnya.

Related News