Kertaji, Varietas Baru Jeruk Keprok
“Dengan terdaftarnya varietas ini diharapkan dapat dikembangkan sebagai upaya untuk bersaing dengan jeruk impor dan mampu memenuhi selera masyarakat dengan berbagai keunggulannya.”
Jeruk sebagai buah yang diemari mayarakat mempunyai banyak peluang untuk dikembangkan. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menempatkan Indonesia sebagai produsen jeruk nomor tiga di dunia untuk jenis keprok dan siam dengan produksi dua juta ton tiap tahunnya. Penghasil jeruk terbesar di Indonesia diantaranya Jawa Timur, Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Untuk menambah keragaman dan sekaligus bersaing dengan jeruk impor, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian menghasilkan varietas baik dari seleksi maupun hasil persilangan yang memiliki keunggulan. Pada 2019 kemarin, Kementerian Pertanian berhasil melepas varietas unggul baru yaitu jeruk Kertaji yang dirilis dengan SK Menteri Pertanian No 167/Kpts/SR.120/D.2.7/12/2019.
Menurut peneliti Balitjestro, Chaereni Martasri, jeruk ini berasal dari keluarga jeruk keprok yang memiliki adaptasi di dataran tinggi. Keunggulan buah ini diantaranya warna oranye, dengan rasa asam manis segar dan berbiji sedikit. Berat dari buah ini antara 106-195 gram. Daya simpannya antara 45-49 hari setelah panen pada suhu rata-rata 28 celsius. Kertaji juga cocok ditanam di dataran tinggi.
“Dengan terdaftarnya varietas ini diharapkan dapat dikembangkan sebagai upaya untuk bersaing dengan jeruk impor dan mampu memenuhi selera masyarakat dengan berbagai keunggulannya. Varietas unggul ini juga diharapkan mampu menarik petani dan pelaku agribisnis lainnya untuk mengembangkan dan mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi jeruk nusantara,” katanya dalam siaran pers Balitjestro, belum lama ini.
Baca juga: Rahasia Budidaya Jeruk Kepruk Tejakula
Menurutnya, tantangan dan peluang di bidang pemasaran juga terus dikaji, mengingat preferensi konsumen muda mengalami perkembangan yang luar biasa dibanding dua dekade terakhir. Apa lagi, jeruk Indonesia memang masih perlu sentuhan lebih di penampilan. Di sisi lain, jeruk Indonesia unggul di sisi kesegaran dan harga yang lebih kompetitif dibandingkan jeruk impor.
“Dukungan teknologi sangat diperlukan untuk pengembangan jeruk ini. Dengan teknologi yang tepat akan mendukung keberhasilan budidaya jeruk. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (balitbangtan), Kementerian Pertanian (kementan) telah memiliki inovasi teknologi jeruk yang dikenal dengan Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) untuk diadopsi petani dalam membudidayakan jeruk,” tuturnya.
Baca juga: Rahasia Budidaya Jeruk Kepruk Tejakula
Penerapan teknologi ini, katanya, sangat penting untuk menjaga tanaman untuk tetap sehat dan berproduksi dengan baik. Selain itu, diklaim mampu mengendalikan serangan hama dan penyakit yang menyerang jeruk sehingga umur produksi akan lebih lama.