Hari Krida Pertanian, Petani Sejahtera Tanpa Importasi
Dalam memperingati Hari Krida Pertanian (HKP) ke 51, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak jajaran kerjanya untuk bersyukur dan memaknai segala pencapaian selama ini.
Mentan SYL juga mengatakan bahwa selama ini kinerja sektor pertanian cukup memuaskan mengingat dalam empat tahun terakhir Indonesia berhasil melewati berbagai ancaman krisis global terutama saat pandemi maupun perubahan cuaca iklim dunia.
Namun demi kesejahteraan petani, Mentan SYL juga mengajak agar menghentikan impor hasil pertanian.
"Mau sampai kapan saudara di saat panen raya melimpah dan produktivitas kita tertinggi selama 77 tahun kita malah impor. Mungkin karena ada alasan-alasan yang harus kita bisa terima dengan baik tetapi kita berharap selain importasi yang ada belilah hasil pertanian rakyat," tegas Mentan SYL.
Disisi lain, kata SYL, produktivitas pertanian terbilang cukup tinggi dimana selama tiga tahun terakhir negara berhasil mendapat penghargaan FAO dan IRRI. Artinya, SYL berharap ke depan tidak ada impor yang dilakukan karena petani sukses bekerja menyediakan produksi dalam negeri.
"Pernah dengar orang lapar di saat covid? Data BPS menyebut sektor pertanian naik sampai 16,42 persen. Jadi sekali lagi saya tidak suka orang-orang yang impor dan bermain-main untuk dengan petani," katanya.
Mentan menambahkan hari Krida pertanian tahun ini sangat berbeda dengan hari krida tahun sebelumnya. Karenanya SYL mengajak pegawai dan masyarakat untuk bersyukur, karena 3 tahun sektor pertanian telah membuktikan bersama-sama bisa bangkit karena ketahanan pangan mampu terjaga dengan baik.
“Karena itu saya selalu marah dengan impor, produktivitas kita tinggi buat apa impor," ujar SYL saat memimpin upacara Hari Krida Pertanian di kantor pusat Kementan, Rabu, 21 Juni 2023.
Pertanian bagi SYL, adalah sektor yang paling strategis dalam meningkatkan nilai tambah baik untuk masyarakat desa maupun kota. Pertanian bahkan bisa menjadi daya gedor bagi tumbuh kembangnya ekonomi nasional. Hal ini terbukti karena pertanian mampu tumbuh sebesar 16,42 persen disaat sektor lainya terpuruk akibat pandemi covid 19.
“Saya tegaskan di Kementan kita semua patuh 3 hal, yaitu patuhi SOP, jangan berbuat melawan hukum, dan No corruption di pertanian. Itu perintah saya selama ini,” tegasnya.
Pegawai Kementan dari Biro Humas dan Informasi Publik, Helmi Naibaho mengaku bangga dengan kinerja sektor pertanian dibawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo. Dia ingin kebanggaan ini menjadi pelecut utama dalam meningkatkan kinerja kementan di tahun yang akan datang.
"Selama 20 tahun di kementan saya sangat bangga karena ini adalah momen-momen yang luar biasa di hari krida kita melihat petani kita semakin sejahtera. Dan sebagai PNS kita harus berani mengutamakan prioritas untuk memajukan pertanian," jelasnya