Potensi Budidaya Sapi di Bateng
“Budidaya sapi di Bangka Tengah sangat berpotensi dan menjanjikan, karena kita tidak perlu lagi lahan peternakan yang luas, bisa menggunakan perkebunan-perkebunan sawit masyarakat yang tersebar luas bisa dipergunakan untuk pakan ternak.”
BANGKA TENGAH - Menurut Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh, budidaya sapi di Bangka Tengah sangat menjanjikan dan berpotensi besar. Hal itu ia katanya saat menyerahkan bantuan 10 ekor sapi kepada peternak sapi di Air Kuning Desa Celuak, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.
"Budidaya sapi di Bangka Tengah sangat berpotensi dan menjanjikan, karena kita tidak perlu lagi lahan peternakan yang luas, bisa menggunakan perkebunan-perkebunan sawit masyarakat yang tersebar luas bisa dipergunakan untuk pakan ternak. Artinya, untuk ke depan budidaya sapi ini sangat menjanjikan dengan biaya pakan yang murah, dan iklimnya mendukung," ujarnya Rabu (16/01).
Baca juga: Pemkab Bateng Serahkan Sepuluh Sapi
Masih kata Ibnu, dirinya meminta kepada penerima bantuan sapi untuk menjaga serta memeliharanya dengan baik, sehingga bisa berkembang.
"Dengan bantuan sapi 10 ekor ini, diharapkan bisa terus berkembang dan berkembang lagi, karena setiap tahunnya sapi betina bisa melahirkan satu ekor, dan bisa di berikan kepada tetangga lainnya yang belum memiliki sapi, dan ternak sapi ini di jadikan sebagai profesi, bukan sekadar usaha tambahan saja. Karena, dengan pakan ternak yang murah itu tadi, bisa menguntungkan, sekarang ini kita juga sudah melakukan penjajakan dengan DKI sebagai suplai, sehingga ke depannya ekonomi peternak sapi semakin meningkat dan sejahtera," tuturnya.
Ditambahkannya, dari 2014 sampai dengan saat ini, populasi sapi di Bangka Tengah semakin meningkat, dan mencapai 10.000 ekor lebih.
"Ini merupakan keberhasilan dari seluruh lapisan, mulai dari aparatur desa, masyarakatnya dan tingkat kabupaten, saya sangat bangga dengan kinerja aparatur desa serta kades-nya yang sungguh-sungguh memajukan ekonomi desa,"pungkasnya.
Baca juga: Bateng Integrasikan Sawit untuk Pakan