Mengenali Ciri Hewan Ternak Terserang Antraks
Penyakit Antraks kembali mencuat di daerah Gunung Kidul yang menimbulkan korban satu jiwa melayang. Sebenarnya pada tahun 2022, penyakit pada hewan ternak ini sempat muncul di daerah yang sama. Kesadaran masyarakat masih sangat kurang, terlebih dengan adanya tradisi Brandu atau Porak.
Dilansir dari Balai Besar Veteriner Wates, dijelaskan Antraks merupakan penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, dan lainnya serta dapat menular ke manusia.
Bakteri penyebab antraks, apabila terpapar udara akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia termasuk desinfektan tertentu dan dapat bertahan selama puluhan tahun di dalam tanah. Karena keberadaan spora yang merupakan sumber infeksi ini ditemukan di tanah, antraks juga sering disebut “penyakit tanah”.
Ciri-ciri ternak Terserang Antraks
Hewan ternak yang terkena Antraks akan mengalami demam tinggi pada awal infeksi. Ternak kemudian mengalami gelisah, kesulitan bernapas, kejang, rebah, dan kematian.
Tidak jarang ternak mati mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis. Selain itu, sering ditemukan adanya ekskreta berupa darah yang keluar dari lubang-lubang kumlah seperti hidung, mulut, telinga, dan anus.
Pembengkakan pada daerah tertentu seperti daerah leher, dada, abdomen, dan sekitar kelamin juga sering ditemukan. Ternak kadang tidak menunjukkan gejala keluarnya darah dari lumbang kumlah, tetapi muncul perut yang dampak kembung, nafas terengah, kekejangan dan diikuti kematian.
Cara Penularan Antraks Pada Hewan
Spora sebagai bakteri penyebab antraks yang tahan di tanah ini, apabila masuk ke dalam tubuh ternak melalui makanan atau minuman, akan menyebabkan infeksi. Ternak yang telah terserang Antraks akan mengekskresikan bakteri penyebab Antraks menjelang kematiannya.
Apabila ternak terserang Antraks dipotong, maka bakteri akan membentuk spora dan menyebar kembali ke lingkungan dan sulit untuk dimusnahkan. Penularan secara langsung antar ternak tidak lazim terjadi.
Cara mendiagnosis Antraks
Diagnosis secara spesifik untuk penyakit Antraks dapat dilakukan secara bakteriologis melalui isolasi dan identifikasi bakteri Bacillus anthracis pada media buatan dan secara molekuler dengan uji Polymerase Chain Reaction (PCR).
Langkah mengobati dan pencegahan Antraks pada ternak
Antraks dapat diobati dengan melakukan pemberian antibiotik seperti penicillin, streptomycin, oxytetracycline, dan sulfonamide. Pencegahan Antraks dapat dilakukan dengan vaksinasi setiap tahun pada daerah yang tidak bebas Antraks. Pada daerah bebas Antraks, tindakan pencegahan dilakukan berdasarkan pengawasan dan pengendalian masuk keluarnya ternak dan disertai dengan surveilans.
Langkah Menangani Hewan Terserang Antraks
Apabila sahabat tani memiliki hewan ternak yang terserang atau diduga terserang Antraks, maka harus diisolasi atau dipisahkan dari ternak lain.
Untuk mengisolasi dengan dilakukan di tempat atau kandang dimana ternak tersebut ditemukan sakit. Ternak tersebut tidak boleh dipindahkan ke tempat lain. Sangat dilarang untuk menyembelih maupun menjual ternak sakit. Ternak yang mati karena Antraks atau diduga Antraks, harus dimusnahkan dengan cara dibakar habis atau dikubur dengan kedalaman minimal 2 meter.