Pengiriman Komoditas Perikanan Dengan Kalog Makin Meningkat
Penggunaan kereta api dalam pengiriman komoditas perikanan semakin meningkat, sesuai dengan yang disampaikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Pengiriman komoditas perikanan menggunakan kereta api merupakan hasil kerja sama KKP dengan Kereta Api Logistik (Kalog) mellaui fasilitas pelaksanaan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).
"Distribusi produk perikanan tepat waktu, tepat kuantitas, tepat kualitas, dan tepat lokasi dengan biaya yang lebih efisien ini yang harus kita pegang," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo.
Koordinasi dengan Kalog pun terus dilakukan mengingat kedua lembaga tersebut telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) sejak Oktober 2022.
Adapun SLIN bertujuan untuk membangun dan mengembangkan sistem manajemen rantai pasokan produk perikanan hulu-hilir yang terintegrasi, efektif dan efisien. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi perikanan di Indonesia.
"Termasuk juga untuk pengendalian disparitas harga, pemenuhan kebutuhan konsumsi dan industri dalam negeri serta ekspor," sambungnya.
Sementara Dirut Kalog Ahmad Malik Syah menyebut telah terjadi peningkatan muatan produk perikanan. Jika di tahun 2022 rata-rata pengiriman sebesar 183 teus, meningkat jadi 230 teus di tahun 2023.
Saat ini, Kalog telah membangun Cold Storage berkapasatias 5 ton di 6 stasiun yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Banyuwangi. Fasilitas tersebut digunakan sebagai gudang penyimpanan sementara, sebelum pengangkutan dengan kereta api untuk produk perikanan, maupun produk yang membutuhkan penanganan dingin.
"Ini bagian dari implementasi Rencana Aksi PKS Kalog dengan KKP, dan alhamdulillah telah terjadi peningkatan rata-rata pengangkutan," terang Malik.
Rencana, Kalog juga akan mengembangkan bisnis dalam rangka mendukung distribusi produk perikanan di 5 titik Stasiun Kereta Api yaitu: Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta Gudang, Lagoa – Jakarta, Klari – Karawang, dan Ronggowarsito – Semarang.
"Kami juga akan jadikan Stasiun Klari sebagai salah satu pusat konsolidasi untuk mendukung distribusi produk perikanan," terang Malik.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan salah satunya adalah Penangkapan Ikan Terukur berbasis kuota dan zona penangkapan, dan tentu saja ini membutuhkan penguatan logistik ikan dan konektivitas antar wilayah. Dengan dukungan Kereta Api sebagai salah satu moda transportasi maka akan sangat membantu KKP dalam mendistribusikan produk kelautan dan perikanan.