BET Diharapkan Diandalkan Menyuplai Bibit Berkualitas
Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor telah terbukti berhasil dalam memproduksi bibit sapi berkualitas bagi peternakan.
BET yang telah berdiri sejak 1994, melayani penjualan bibit, embrio, penelitian hingga kunjungan maupun magang.
Dengan keberhasilan Balai Embrio Ternak (BET), pihak Kementerian Pertanian berharap besar dapat menyuplai kebutuhan bibit berkualitas bagi peternak.
Hal ini disampaikan Menteri Pertanian SYL saat melakukan kunjungan kerja mendampingi Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor pada hari Selasa (25/07).
Menurut SYL, keberadaan BET Cipelang dibawah koordinasi Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian ini telah memproduksi embrio ternak dan bibit ternak berkualitas untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Ternak bibit yang dihasilkan oleh BET Cipelang merupakan ternak yang dihasilkan melalui Transfer Embrio dan Inseminasi Buatan
"Disini Kementan hadir untuk terus berupaya menghasilkan bibit ternak yang berkualitas untuk Indonesia", ungkap SYL.
Lebih lanjut Mentan SYL menyebutkan, penyebarluasan ternak bibit sapi unggul kepada peternak tentunya akan membantu akselarasi pengembangbiakan ternak untuk ketersediaan ternak unggul dan sekaligus akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para peternak.
Pada kesempatan yang sama, Anggota IV BPK RI, Haerul Saleh menyampaikan pihaknya sangat mendorong upaya BET Cipelang dalam menyiapkan bibit ternak sapi unggul ke masyarakat untuk mengurangi ketergantungan impor dari luar. "Harapan kita semua tentunya kedepan bibit ternak unggul ini nantinya akan dapat menekan angka impor daging sapi yang dikonsumsi masyarakat, sehingga sekaligus dapat meningkatkan nilai ekonomi para peternak kita," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyampaikan, untuk mendapatkan bibit ternak bermutu diperlukan penemuan plasma nutfah unggul yang dilakukan melalui penerapan transfer embrio (TE) dan teknologi inseminasi buatan (IB). “Selain itu juga untuk melestarikan rumpun atau galur ternak dengan jelas”, ungkapnya.
Nasrullah menjelaskan, ternak bibit sapi yang lahir di BET Cipelang memiliki genetik unggul. Ia katakana, ternak bibit unggul jantan akan didistribusikan ke Balai Inseminasi Buatan (BIB) Nasional/Daerah dimana setelah sampai di BIB, ternak bibit tersebut akan diproduksi semennya yang kemudaian semen tersebut disebar ke masyarakat. Sementara untuk ternak bibit betina akan dipakai sendiri oleh BET Cipelang sebagai bibit sapi betina (donor) yang akan diproduksi embrionya atau sebagai resipien.
"Melalui fasilitas laboratorium dan peralatan modern yang telah dimiliki oleh BET Cipelang ini, kami harapkan akan dapat meningkatkan kinerja Balai dalam memproduksi embrio ternak," ungkap Nasrullah saat menjelaskan di laboratorium .
“Produksi embrio dari BET Cipelang rata rata per individu 3,8 per ekor per tahun, sehingga per tahun menghasilkan 967 embrio”, imbuhnya.
Nasrullah menyampaikan, saat ini rata rata distribusi embrio ternak mencapai 1.011 embrio per tahun ke seluruh wilayah Indonesia, dimana sebagian besar merupakan sapi potong (Simmental dan Limousine). “Untuk meningkatkan produksi daging sapi, saat ini BET Cipelang juga telah mengembangkan sapi Belgian Blue dan Galacian Blonde”, ungkap Nasrullah.
"Untuk dapat menjadi bibit yang berkualitas, uji performans dilakukan secara rutin dan hasil analisa pengukuran akan dibandingkan dengan Satndar Nasional Indonesia (SNI) yang telah ditetapkan" pungkasnya.