• 29 April 2024

KUR Dapat Dimanfaatkan Petani Sebagai Akses Modal

uploads/news/2023/08/kur-dapat-dimanfaatkan-petani-4706163faad00df.jpeg

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani dapat dimanfaatkan agar produktivitas makin meningkat. Terkait hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak para petani di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara untuk memanfaatkan KUR dan memaksimalkan penggunaan alsintan.

Pernyataan Mentan SYL tersebut disampaikan setelah menggelar Rakor Menghadapi Dampak El Nino bersama Gubernur Edy Rahmayadi, Sabtu, (5/08).

"Serdang Bedagai harus memanfaatkan KUR untuk beli Alsintan. Jangan takut, sebab dari lahan 1 hektare lahan yang panen, kita bisa mendapat Rp 30 juta. Karena satu hektare lahan bisa menghasilkan padi 8 ton. Jadi biarkan nanti mesin itu yang akan membayar cicilannya," ujar SYL.

Penggunaan alsintan dinilai menjadi langkah percepatan tanam dapat dilakukan secara merata di seluruh Indonesia. Karena itu, el nino bukan alasan bagi petani untuk tidak melakukan tanam. Yang terpenting, kata dia, petani mau memanfaatkan air yang masih tersedia pada setiap irigasi yang ada.

"Pertanian itu sifatnya sustainable. Petani boleh mengambil KUR, sepanjang itu dipakai modal kerja, jangan ragu-ragu. Jangan bergantung pada bantuan yang kalo rusak dikit pasti digeletakin mangkrak," katanya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menambahkan bahwa sumber dana KUR pertanian dialokasikan Rp 100 triliun untuk paket percepatan dan pertanaman. Dana KUR pertanian ini dapat digunakan kelompok tani sebagai akses permodalan dalam mengembangkan usaha taninya.

"Tidak hanya bisa untuk mengolah lahan tetapi juga bisa dijadikan peluang bisnis berupa taksi Alsintan. Jadi alat yang dibeli benar-benar maksimal kegunaannya dan menghasilkan untuk membayar cicilan," katanya.

Ali berharap, ke depan petani dan pekebun tidak lagi tergantung dengan pola bantuan pemerintah, termasuk dalam pengadaan pupuk dan alsintan. Menurutnya, pekebun harus lebih mandiri dan mengoptimalkan apa yang ada.

"Sekarang ini bagaimana kita menguatkan kelembagaan UPJA dan fasilitasi Taksi Alsintan agar alsintan makin banyak di lapangan dan optimalisasi alsintan tingkat petani," katanya.

Dia mengungkapkan dengan anggaran pertanian yang kian menurun, namun level mekanisasi harus terus naik. Salah satu programnya adalah Taksi Alsintan dengan memanfaatkan dana kredit. "Kita harapkan akan ada peningkatan alsintan, baik dari sisi jumlah dan pemanfaatannya," jelasnya.

Related News