Iklim Ekstrem Ancam Peternak Ikan Hias Parung
Jagadtani - Perubahan iklim ekstrem atau El Nino sangat berdampak luas, termasuk pada peternak ikan hias yang berada di Kecamatan Ciseeng, Parung - Bogor. Kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober 2023, membuat air mudah menguap sehingga membutuhkan suplai air lebih banyak.
Peternak ikan hias di Parung membudidaya berbagai jenis, seperti ikan Koi, Mas koki, cupang, ikan sapu-sapu albino dan lainnya. Seluruh jenis ikan hias tersebut masih terbagi dalam berbagai varian.
Untuk menghadapi musim kemarau, sebagian peternak masih dapat mempertahankan debet permukaan air karena posisi empangnya. Tetapi yang menjadi perhatian dari panjangnya kemarau, permasalahan timbul dari pertumbuhan ikan - ikan hias.
Pertumbuhan ikan hias terhambat karena pemberian pakan tidak dapat terserap dengan baik. "Sirkulasi air sangat dibutuhkan agar ikan dapat bertumbuh dengan sempurna. Air di empang memang tidak langsung menguap tetapi air tersebut kondisinya kurang bagus." Ungkap Rusman - pemilik Boestmy Koi Farm.
Meningkatkan durasi pemberian pakan pun tidak banyak pengaruh pada pembesaran ikan hias. "Biasanya panen ikan koi untuk ukuran 8 - 10 cm membutuhkan waktu dua bulan, tetapi pada musim kemarau harus menunggu hingga tiga bulan. Pemberian pakan dengan porsi lebih banyak tidak banyak membantu, malah bisa bikin rugi."
Antisipasi yang dapat dilakukan dengan berusaha menambahkan air pada seluruh empang. Tujuannya agar suhu air pada empang tidak terlalu panas. Air dangkal pada empang dapat meningkatkan suhu sehingga pertumbuhan ikan akan terhambat. Bahkan suhu yang tinggi dapat berpontensi kematian hingga berujung gagal panen.
Tentu harapannya, perubahan iklim ekstrem atau El Nino bisa cepat berakhir. Walau air hujan dengan intensitas tinggi juga dapat menimbulkan permasalahan lainnya.