Program BCL, Nelayan Kumpulkan 140 Ton Sampah Laut
Seribu nelayan mengikuti aksi membersihkan sampah di laut dalam program Bulan Cinta Laut (BCL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
BCL tahun ini berlangsung sejak Juli hingga September di 18 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sampah seberat 140 ton pun berhasil dikumpulkan selama aksi ini berlangsung.
“Totalnya ada 1.350 nelayan yang terlibat aktif dalam gerakan ini," ungkap Dirjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Victor G. Manoppo dalam siaran resmi di Jakarta, Kamis (07/09).
Gerakan yang diinisiasi KKP sejak 2022 ini adalah bentuk komitmen untuk memulihkan kesehatan laut dari dampak negatif sampah plastik. BCL merupakan satu dari lima program Ekonomi Biru KKP untuk tata kelola kelautan dan perikanan maju dan berkelanjutan.
Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Muhammad Yusuf saat membuka BCL di Pantai Purus, Kota Padang kemarin, menerangkan manfaat ekonomi yang diperoleh para nelayan.
Sampah yang dikumpulkan dapat dijual ke pengepul/penggiat sampah sehingga menjadi tambahan pendapatan harian bagi para nelayan dan menciptakan ekonomi sirkular.
“Aksi ini diharapkan dapat terus berlanjut secara mandiri oleh masyarakat nelayan dengan dukungan pemerintah daerah, mitra dan lapisan masyarakat sehingga tujuan menjadikan laut tetap bersih dan sehat dapat terwujud,” harap Yusuf.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi langkah KKP dan sangat mendukung pelaksanaan program Bulan Cinta Laut. Tahun lalu pihaknya juga terlibat dalam pelaksanaan program bersih-bersih sampah laut ini.
“Kami sangat mendukung program BCL dan berharap kegiatan ini bisa dilanjutkan serta mampu membawa dampak yang lebih luas kepada masyarakat pesisir di Sumatera Barat. Kepada seluruh nelayan yang terlibat, kami juga memberikan apresiasi karena telah peduli terhadap pengurangan sampah di laut. Juga seluruh mitra yang mendukung pelaksanan kegiatan ini, tentu kami berharap agar komitmen para mitra untuk berpartisipasi dan mendukung keberlanjutan program ini,” ujarnya.
Tak hanya itu, Mahyeldi berharap, Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut mampu melahirkan kesadaran dan mengubah mindset masyarakat untuk peduli terhadap sampah dan mampu melihat peluang ekonomi melalui kegiatan pengolahan sampah plastik yang dapat dijadikan penghasilan tambahan.
Pihaknya bahkan menyiapkan hadiah khusus bagi masyarakat yang paling aktif mengumpulkan sampah. “Akan ada reward untuk nelayan pengumpul sampah terbanyak di akhir tahun berupa umroh gratis,” tegas Mahyeldi bersemangat.
Sementara itu, total nelayan di Kota Padang yang teraktivasi mengikuti BCL di tahun 2023 sebanyak 75 nelayan. Mereka berasal dari delapan kelompok usaha bersama (KUB) yaitu KUB Saiyo Sakato Mandiri, KUB Berok Sepakat, KUB Udang Kelong, KUB Lumba – Lumba Putih, KUB Gelombang Tenang, KUB Bunga Karang, KUD Udang Kelong Merah dan KUB Batu Berantai.
“Saya juga mengajak rekan-rekan nelayan dan mengimbau instansi untuk terus mendukung kelanjutan program ini. Bagi nelayan, ini tambahan dan sampingan. Kita melaut, kita ambil sampah, kita pilah dan kita tabung emas di Bank Sampah Pancadaya,” harap Ketua KUB Saiyo Sakato Mandiri Abadi yang ikut serta dalam kegiatan ini.
Aksi Bulan Cinta Laut di Pantai Purus, Kota Padang mengumpulkan sampah sebanyak 352,36 kg sampah plastik (anorganik), 917,48 kg sampah organik dan 383,48 residu. Pemenang lomba pengumpulan sampah dari sekolah yakni SUPM Pariaman, SMA 6 Padang dan SMA 8 Padang.
Sejalan dengan kebijakan penanganan sampah plastik di laut, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, terus berkomitmen untuk mencapai target pengurangan sampah plastik sebesar 70 persen hingga tahun 2025 sesuai mandat Peraturan Persiden No 83 Tahun 2018.