• 22 November 2024

Kementan Bantu Pengairan Sawah Di Subang Terdampak Elnino

uploads/news/2023/09/kementan-bantu-pengairan-sawah-208062a6b1f36ec.jpg

Kementerian pertanian berikan bantuan irigasi perpompaan untuk menanggulangi kekeringan akibat dampak El Nino. Salah satu yang mendapatkan bantuan irigasi adalah Gapoktan Sugih Tani Desa Bobos, Kecamatan Lagon Kulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Irigasi perpompaan ini dikelola Gapoktan Sugih Tani. Irigasi ini memanfaatkan sumber air Sungai Cipunagara untuk mengairi luas lahan 110 Ha. Di masa datangnya El Nino ini, petani mengandalkan irigasi Perpompaan dari Cipunagara menggunakan pompa submersible untuk mengisi saluran sekunder (SS) Pangarengan lalu dipompa ke lahan sawah.

Ketua Gapoktan Sugih Tani, Dody Sukarya mengatakan, saat ini sawah sudah mulai tanam, namun di tengah jalan pasokan air berkurang, padahal luas lahan yang telah digarap 110 Ha, dengan biaya produksi per hektar mencapai Rp 10 juta, bahkan ada yang lebih. 

"Kalau air dari sungai Cipunagara bisa dialirkan ke lahan maka pertanamannya akan bisa diselamatkan. Minimal untuk mengembalikan biaya produksi tanam," ujar Dody, Jumat (15/09).

Dijelaskannya, produktivitas per ha saat ini mencapai antara 7-8 ton. Untuk mendapatkan air irigasi, air dari sungai Cipunagara dialirkan menggunakan pompa kemudian pipa keluar air masuk ke saluran irigasi sekunder. 

"Selanjutnya air yang berada di irigasi sekunder ditarik beberapa pompa air kecil masuk ke lahan pertanian," terangnya.

Diketahui, luas tanam di Kecamatan Legonkulon sebesar 288 ha. Yang terancam kekeringan seluas 242 ha yang tersebar di Desa Bobos 110 ha, Desa Karangmulya 124 ha, dan Desa Pangarengan 8 ha.

Dengan Irigasi Perpompaan diharapkan bisa menyelamatkan lahan seluas 242 ha, umur tanaman 10 - 21 HST. Tercatat, bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) berupa pompa submersible 10 inch terbagi untuk Gapoktan Mulya Jaya di Desa Karangmulya dan Gapoktan Sugih Tani di Desa Bobos.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, jenis irigasi yang saat ini dikembangkan Kementan adalah irigasi perpompaan dan perpipaan. Prinsip kerja Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan, dengan mengambil air dari sumber (diverting), membawa atau mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian (conveying), mendistribusikan air kepada tanaman (distributing), dan mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring).

"Tujuan dari Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan adalah memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta budidaya ternak," jelas Mentan SYL

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil mengatakan, manfaat irigasi perpompaan bagi kelompok tani sangatlah besar.

"Kami berharap bantuan irigasi selama ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal sehingga petani bisa menanam dengan tenang dengan hasil maksimal juga," kata Ali Jamil.

Dia menjelaskan, irigasi perpompaan merupakan sistem irigasi dengan menggunakan pompa air yang pendistribusiannya melalui saluran terbuka maupun tertutup.

"Irigasi perpompaan ini mencakup tiga komponen utama yaitu pompa air dan kelengkapannya, bak penampung sebagai reservoir untuk mendekatkan jarak dari sumber air ke lahan. Kemudian jaringan distribusi baik tertutup maupun terbuka yang berfungsi untuk membawa dan atau membagi air ke lahan yang akan diairi," jelas Ali Jamil.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP, Rahmanto mengatakan, bantuan irigasi perpompaan ini salah satunya dengan memberikan mesin pompa dengn daya pompa 7,5/2200 HP/rpm sehingga dapat menyedot air untuk mengari lahan pertanian daerah tersebut.

"Bantuan ini bertujuan untuk memperlancar mendapatkan air untuk proses penanaman padi. Memberi rasa tenang dan aman dikala petani membutuhkan air pada musim-musim kemarau," ujar Rahmanto.

Related News