• 22 November 2024

Konservasi Berjalan, Ratu Lahirkan Bayi Badak Sumatera Ketiga

uploads/news/2023/10/konservasi-berjalan-ratu-lahirkan-83465424f9c4bbe.jpeg

Keberhasilan konservasi di Suaka Rhino Sumatera di Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK) dibuktikan dengan lahirnya seekor anak badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) berkelamin betina.

Anak badak yang lahir pada Sabtu, 30 September 2023, pukul 01.44 WIB, dengan induk bernama Ratu yang berumur 23 tahun.

Sebelumnya, Ratu telah melahirkan dua individu badak jantan bernama Andatu yang lahir pada tahun 2012 dan badak betina Delilah pada tahun 2016, dari hasil perkawinannya dengan badak jantan bernama Andalas.

Dalam menyambut kelahiran anak ketiga dari badak Ratu, secara khusus tim Gabungan dari KLHK dan Ditjen KSDAE turut memantau ragam proses persiapan kelahiran di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas, sejak tanggal 24 September 2023.

Persiapan penyambutan kelahiran ini didukung juga oleh berbagai pihak, seperti tim dokter internal (BTN Way Kambas dan SRS TN Way Kambas), tim dokter eksternal (Dit. KKHSG, IPB, BKSDA Aceh, Taman Safari Indonesia, Forum Ekosistem Leuser Aceh, Suaka Badak Kelian), serta tim dokumentasi dan kehumasan.

Kelahiran anak badak Ratu yang ketiga ini menjadi bukti keberhasilan pengembangbiakan badak Sumatera semi alami di SRS TNWK. Tercatat saat ini jumlah badak yang ada di SRS TNWK menjadi sembilan ekor.

Selain badak Ratu, badak betina lain menempati SRS TNWK hingga saat ini, adalah Bina, Rosa, Delilah, dan Sedah Mirah. Sementara itu, terdapat tiga ekor badak jantan, yaitu Andalas, Harapan, dan Andatu.

Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya Bakar menyatakan ikut berbahagia dan berbangga atas lahirnya badak betina di SRS TNWK. Dalam siaran pers, Menteri Siti Nurbaya memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kelahiran badak sumatera ini.

“Kabar ini tentu menjadi berita bahagia, tidak hanya untuk masyarakat Indonesia tetapi juga dunia. Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kelahiran badak sumatera ini. Harapannya, kita dapat terus mendapat kabar bahagia dari kelahiran-kelahiran badak sumatera dan satwa dilindungi lainnya di masa depan,” jelas Menteri LHK.

Hingga sekarang, kelahiran anak badak ini merupakan kelahiran keempat di SRS TNWK. Menteri Siti menegaskan, jika ini membuktikan komitmen Pemerintah Republik Indonesia dalam melakukan upaya konservasi badak di Indonesia, khususnya badak sumatera.

Kelahiran badak sumatera ini menjadi asa baru bagi konservasi badak di Indonesia. Seperti yang diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara yang masih menjadi habitat badak, selain di Afrika dan India. Saat ini hanya tinggal lima jenis badak di dunia, dua di antaranya ada di Indonesia, yakni badak sumatera dan badak jawa.

Semoga dengan kelahiran badak Ratu dan Andalas ini menjadi pemacu semangat para pegiat konservasi untuk terus berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan upaya konservasi badak sumatera maupun badak jawa.

Related News