• 25 November 2024

Pendangkalan Irigasi Ancam Budidaya Ikan Hias Ciseeng

"Pendangkalan Irigasi yang menjadi sumber kehidupan pembudidaya ikan hias di Ciseeng, Parung - Bogor mulai mengancam. Lebar irigasi yang sebelumnya mencapai enam meter, kini tidak lebih dari dua meter dengan kedalaman maksimum hanya satu meter. Debit air pun semakin berkurang pada musim kemarau ini."

Jagadtani - Air menjadi sumber kehidupan paling utama. Bahkan manusia hanya dapat bertahan hidup tanpa air selama tiga hari, sedangkan tanpa makan dapat lebih dari sepekan sehingga air sangat penting bagi kehidupan. 

Air juga menjadi bagian penting bagi makhluk hidup lainnya, tentunya kebutuhan air memegang peranan penting bagi sektor pertanian, khususnya perikanan. 

Kondisi irigasi di Ciseeng Parung, Bogor"Kondisi irigasi di Ciseeng Parung, Bogor"

Hal tersebut dirasakan oleh para pembudidaya atau peternak ikan hias yang berada di daerah Ciseeng, Parung - Bogor. Mengandalkan aliran air melalui irigasi yang bersumber dari bendungan Katulampa (Bogor), kini harus mulai merasakan pendangkalan Irigasi.

Aliran air dari irigasi yang kerap disebut kali Gede bendungan H. Nawi sangat terbatas sehingga harapan besar dari peternak ikan hias ada bantuan dari berbagai pihak agar normalisasi dapat terjadi. 

Pendangkalan Irigasi Ancam Budidaya Ikan Hias Ciseeng"Pendangkalan Irigasi Ancam Budidaya Ikan Hias Ciseeng"

Untuk permohonan bantuan pernah dilakukan oleh beberapa desa yang dilalui irigasi tersebut, namun hingga saat ini belum mendapatkan respon positif. 

"Sebenarnya beberapa desa yang dilalui irigasi tersebut telah mengajukan permohonan agar tidak terjadi pendangkalan. Namun saat ini pemerintah setempat sedang berkonsentrasi merapikan dinding di sepanjang aliran irigasi, padahal kebutuhan air sangat penting bagi peternak ikan seperti kami ini," ungkap Pian Setiawan pada tim Jagadtani.

Irigasi di Ciseeng Bogor"Irigasi di Ciseeng Bogor"

Pendangkalan Irigasi diperkirakan mulai dari BSK 6 hingga BSK 9, untuk daerah Ciseeng, Parung - Bogor berada di BSK 9. 

Dari pengamatan Tim Jagadtani yang mengunjungi daerah Ciseeng sebagai pusat peternakan ikan hias, irigasi yang diandalkan mulai mengering. Memang tidak hanya pendangkalan, lebar irigasi pun semakin menyempit.

Tentunya kondisi tersebut membuat peternak maupun pembudidaya ikan hias mulai was-was. Terlebih musim kemarau masih mengintai Indonesia sehingga pasokan air makin menipis. Belum ditambah dengan harga pakan ikan yang terus merangkak naik. 

Related News