BMKG: ElNino Hingga Oktober, Hujan Mulai Turun
Berdasarkan data satetlit terkini, BMKG mengatakan perkembangan kondisi El Nino yang diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Oktober. Namun memasuki November, akan terjadi transisi dari musim kemarau ke musim hujan.
Keterangan tentang perkembangan El Nino yang berdampak pada berbagai aspek, khususnya pertanian disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati setelah menghadiri rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.
Pertemuan tersebut untuk membahas mitigasi dampak fenomena El Nino yang sedang melanda Indonesia. Beberapa jajaran Presiden turut menghadiri rapat terbatas ini yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dan Harvick Hasnul Qolbi (Ad Interim - Menteri Pertanian sementara).
Dalam rapat tersebut, Presiden Joko Widodo dan jajarannya membahas berbagai aspek terkait El Nino, termasuk masalah kekeringan, ketersediaan air bersih, situasi pertanian, serta antisipasi dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). El Nino merupakan fenomena iklim yang dapat memengaruhi pola cuaca di berbagai wilayah, menyebabkan kemarau yang panjang dan cuaca ekstrem.
Menurut Dwikorita, El Nino diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun, Dwikorita menekankan bahwa ada harapan dengan masuknya angin monsun dari arah Asia mulai November.
"Alhamdulillah karena adanya angin monsun dari arah Asia sudah masuk mulai November, jadi insya allah akan mulai turun hujan di bulan November. Artinya pengaruh El Nino akan mulai tersapu oleh hujan sehingga diharapkan kemarau kering insya allah berakhir secara bertahap", jelas Dwikorita Karnawati.
Dwikorita menghimbau masyarakat untuk berhati-hati agar tidak mengakibatkan nyala api karena kondisi masih kering sehingga jika terjadi kebakaran maka pemadaman akan sulit dilakukan.
Sebagai penutup Dwikorita mengapresiasi BNPB, KLHK, TNI dan BRIN yang telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi kabut asap dan mencegah transboundary haze.