Petani Merauke Sukses Panen Padi 115ribu Ton
Kabupaten Merauke termasuk dalam salah satu dari beberapa daerah di Indonesia yang ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional pengembangan pangan. Dengan luas tanam mencapai 32 ribu hektar, petani Merauke dapat memproduksi hingga 115 ribu ton padi.
Pada panen Raya yang dilakukan oleh petani Gapoktan Utama Mandiri, Kampung Waningapmiraf (SP 5), Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Komisi IV DPR RI berkesempatan mengikuti kegiatan panen dan sekaligus berdialog langsung dengan para petani, Rabu (04/10).
Kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI kali ini untuk memastikan progress Pengembangan Pangan dan Pertanian di Kabupaten Merauke termasuk pengunjungi gudang Bulog.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budhy Setiawan mengapresiasi kepada para petani Gapoktan Utama Mandiri yang terus bekerja di sawah meskipun ada beberapa kesulitan yang dihadapi.
“Tadi saya mendapat laporan bahwa disini saat musim kemarau pengairannya membutuhkan pompa dan saat musim hujan pun membutuhkan pompa karena saluran airnya berada di bawah lahan sawah jadi proses pengairannya dua kali dari Sungai ke saluran lalu dari saluran ke lahan, saya apresiasi kepada para petani dan jajaran pemerintah terkait yang terus bekerja di tengah kesulitan-kesulitan yang ada,” ujar Budy.
Pada Kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menjelaskan luas baku sawah Kabupaten Merauke 32 ribu hektar, setahun dua kali tanam. Luas tanam 64 ribu hektar dan produksi beras pada Januari-November ini prognosa 115 ribu ton.
“Ini luar biasa, Merauke salah satu lumbung pangan berproduksi 115 ribu ton beras, sedangkan kebutuhan konsumsi di sini tidak sampai 15 ribu ton per tahun, jadi Merauke memasok beras ke beberapa Kabupaten sekitar yaitu Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Bovendigul sebagian beras di jual ke Jawa Timur jika ongkos kirimnya sesuai," jelas Suwandi.
Diakhiri salah satu petani menyampaikan beberapa kesulitan yang dihadapi saat musim kemarau, adalah kesulitan air, maka dari itu petani berharap ada perbaikan saluran air di sekitar sungai agar dapat mengalirkan airnya ke lahan sawah di Distrik Tanah Miring, juga mengusulkan pompa air, benih dan tambahan pupuk NPK.
Sebagai informasi Komisi IV bersama pemda setempat juga para petani melakukan panen padi dengan combine.padi dengan varietas inpari 36 menghasilkan sekitar 4 ton beras perhektar dengan biaya produksi sekitar 10 juta rupiah perhektar dengan harga jual Rp. 11.000 perkg beras. Petani di Merauke tidak menjual gabah, tetapi mereka menjual dalam bentuk beras dan petani di Merauke rata rata melakukan tanam dan panen setahun 2 kali.