Ternak Entok Di Rumah Jadi Tambahan Pendapatan

Jagadtani - Kebutuhan entok untuk dikonsumsi memang masih kalah jauh dibandingkan permintaan ayam potong ras maupun ayam kampung. Namun dibalik itu, ternak entok tetap menjanjikan karena memiliki segmen tersendiri.

Tentu wajar bila ternak entok masih sebatas sebagai usaha rumah atau selingan saja. Padahal dari segi kesehatan, entok memiliki daya tahan lebih kuat dibandingkan ayam. 

Minin, salah satu yang menjalani ternak entok sebagai selingan usahanya. Di daerah sekitar rumahnya cukup banyak yang beternak entok tetapi hanya skala rumahan saja. Jumlah entok yang dipelihara hanya tersisa belasan ekor saja. 

"Entok jadi tambahan pendapatan "

"Permintaan cukup banyak, apalagi menjelang lebaran sehingga tidak bertahan lama di kandang. Ini hanya sebagian indukan yang tersisa, lainnya sudah banyak yang beli. Termasuk indukannya juga ada yg beli." Jelas Minin.

Banyak faktor yang membuat peternak jarang memilih entok sebagai hewan ternak. Salah satunya usia penetasan telur yang cukup lama. Telur entok mulai menetas setelah dierami selama 28 hari, namun karena jumlah telur bisa lebih dari 15 butir maka masa eram akan lebih panjang atau sesuai dengan jumlah telurnya.

"Kalau saya ternak entok masih untuk selingan saja, jadi jumlahnya tidak banyak karena sudah ada yang beli. Penetasan telur juga cukup lama, bisa 30 - 40 hari sampai semuanya menetas," ungkap Minin - peternak unggas di Bekasi ini.

Entok berkembang biak dengan cara yang sama dengan bebek yaitu bertelur atau disebut dengan Ovipar.

Usia indukan betina yang mulai dapat berprodukai setelah delapan bulan. Sedangkan pejantan biasa setelah usia di atas satu tahun atau terlihat dari wajahnya yang mulai berwarna merah. 

"Ternak entok Hasilkan cuan"

Sedangkan pakan yang diberikan cukup bervariasi, dari poer, sayur mayur hingga buah-buahan. "Sebenarnya pakannya sangat mudah, bisa dapat dari sisa buah atau sayur di pasar. Namun untuk meningkatkan hasil telur atau membuat entok cepat gemuk maka harus mengandung nutrisi tinggi." Pungkas Minin.

Minin yang kerap menggelar lomba perkutut di dekat rumahnya, memiliki keinginan untuk membesarkan usaha ternak entoknya. Tetapi keterbatasan lahan dan perizinan lingkungan.