Langkah Menyiasati Ternak Ikan Di Musim Kemarau
Jagadtani - Perubahan iklim ekstrim atau El Nino dipastikan tetap terjadi hingga awal tahun 2024. Di beberapa daerah temperatur udara meningkat hingga menembus 40 derajat celsius sehingga berpotensi pada budidaya ikan.
Dengan suhu yang meningkat, pasokan air dipastikan akan berkurang hingga beberapa sumber air mulai mengalami kekeringan. Air yang berkurang pada kolam budidaya dapat membuat ikan stres hingga berujung kematian.
Langkah untuk menyiasati agar mengurangi paparan sinar Matahari secara langsung pada kolam ikan sehingga terjadinya penguapan air. Sahabat Tani dapat menggunakan paranet atau penutup dari bekasi spanduk. Hal ini dapat dilakukan mulai pagi hingga sore hari.
Populasi ikan pada kolam dikurangi dengan menghindari sistem padat tebar. Langkah ini agar menyesuaikan jumlah oksigen pada kolam sesuai dengan jumlah ikan.
Biasanya para pembudidaya melakukan panen parsial demi menghindari kematian masal akibat terlalu padatnya ikan pada satu kolam.
Langkah selanjutnya dengan mengurangi pemberian pakan dan memberikan probiotik. Tujuan dari pemberian probiotik agar dapat mengurai sisa pakan melalui mikroba yang menguntungkan bagi ikan.
Zat amoniak di dalam kolam dari sisa pakan atau kotoran ikan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup ikan. Tentu harus dikelola agar tidak menimbulkan permasalahan baru.
Berternak ikan di empang dianggap lebih membutuhkan air dibandingkan pada kolam beton atau plastik terpal, hal ini mengakali terbatasnya suplai air bersih, tentu Sahabat Tani harus berhemat air.
Langkah terakhir adalah memilih budidaya ikan yang lebih tahan terhadap krisis air, seperti ikan lele. Namun langkah terakhir ini dikembalikan dengan pilihan Sahabat Tani.