• 7 May 2024

El Nino Intai Masa Tanam Padi 1 di Jonggol

Jagadtani - Prediksi awal Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang sempat mengatakan perubahan iklim ekstrim atau El Nino akan mulai menurun pada Oktober 2023. Namun suhu udara makin meningkat sehingga berakibat kekeringan panjang pada beberapa daerah di Indonesia.

Dampak El Nino membuat pertanian di Indonesia terancam, terlebih masa tanam 1 yang akan dimulai (periode 2023 - 2024). 

Petani di daerah Sukamaju, Jonggol - Bogor mulai merasakan dampak dari perubahan iklim ekstrim atau El Nino ini. Beberapa petak sawah yang telah ditanami padi mulai kekeringan. 

Tanaman padi memiliki tiga fase pertumbuhan yaitu fase vegetatif (0-60 hari), fase generatif (60-90 hari), dan fase pemasakan (90-120 hari).

Untuk kebutuhan air, padi usia tanam 15-50 hari harus tergenang air 3 - 5 cm. Kebutuhan air pun dapat meningkat sejak masa tanam sampai panen dengan usia tanaman 100 hari yang memerlukan air 520-1.620 mm. Sedangkan pada padi usia 130 hari membutuhkan air sebanyak 720-2.160 mm.

Kondisi pertanian di tengah El Nino "Kondisi pertanian di tengah El Nino "

Sistem irigasi yang mumpuni menjadi bagian terpenting dalam menghadapi perubahan iklim ekstrim pada saat ini. Penguapan air pun dipastikan terjadi dengan teriknya sinar Matahari.

Kondisi yang semakin 'memanas' harus segera disikapi, terlebih Kementerian pertanian sedang berusaha mengejar swasembada beras dengan menjalankan program percepatan masa tanam 1. Tentunya pemerintah melalui pihak terkait harus memastikan sistem irigasi dapat berfungsi agar dapat memenuhi kebutuhan air bagi petani. 

Termasuk pertanian yang berada di daerah Sukamaju, Jonggol - Bogor ini. Jika kebutuhan air tidak terpenuhi, dipastikan kegagalan atau mininimal kuantitas hasil panen akan menurun drastis.

Related News