Pembuktian Budidaya Apel Gianyar
“Ada yang bilang tanaman apel akan susah tumbuh di sini, tapi kan kita lihat sekarang tanaman apel sudah mulai belajar berbuah padahal baru berumur 1,5 tahun di mana biasanya umur dua tahun baru belajar berbuah.”
JAKARTA - Berada pada ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut (mdpl), Desa Sanding Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali, memiliki iklim yang cocok untuk budidaya apel. Ditambah lagi dengan luas lahan sawah seluas 1.478 hektare dan lahan bukan sawah sebesar 1.700 hektare, menjadikan Tampaksiring sebagai tempat potensial untuk budidaya apel.
Desa Sanding kini mulai membudidayakan apel sejak 1,5 tahun lalu. Hal ini pun membantah anggapan jika apel tidak dapat tumbuh di sana. Pemilik kebun apel, Ketut Suryadi Putra mengungkapkan, tanaman apelnya mulai berbuah saat berumur 1,5 tahun. Idealnya, tanaman apel mulai belajar berbuah saat berumur dua tahunan.
“Ada yang bilang tanaman apel akan susah tumbuh di sini, tapi kan kita lihat sekarang tanaman apel sudah mulai belajar berbuah padahal baru berumur 1,5 tahun di mana biasanya umur dua tahun baru belajar berbuah,” ucap Ketut Suryadi dalam keterangan tertulis Pemerintah Kabupaten Gianyar, (27/1) kemarin.
Baca juga: Jajar Legowo Atasi Keterbatasan Air
Suryadi menuturkan, tanaman apel dapat tumbuh di atas ketinggian 500 mdpl dengan pencahayaan yang bagus.
“Tanaman apel dapat tumbuh di permukaan tanah dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Kalau suhu tidak begitu masalah, asalkan tanaman mendapatkan sinar matahari langsung,” tuturnya.
Komoditi apel menjadi pilihan Ketut Suryadi karena melihat banyaknya permintaan apel di Bali khususnya Gianyar. Ditunjang dengan kondisi tanah yang ada sangat bagus dimanfaatkan untuk budidaya apel.
Untuk menjaga kualitas buah apel agar lebih besar, Ketut Suryadi hanya menyisakan tiga buah dalam satu cabang pohon apel. Jika dilihat dari potensinya, satu tanaman apel mampu menghasilkan 20 sampai dengan 30 kilogram apel setiap panennya.
Dengan mengambil jarak tanam apel empat dan 2,5 meter, maka dalam satu are lahan akan terdapat 20 pohon apel. Jadi dengan luas lahan satu are saja, dalam sekali panen pohon apel berpotensi menghasilkan 400 kilogram sampai dengan 600 kilogram apel.
Bupati Gianyar Made Mahayastra yang sempat melihat langsung kebun apel di Desa Sanding mengaku senang kalau di wilayahnya bisa dikembangkan tanaman apel. Apalagi, sebagai daerah tujuan pariwisata juga bisa menjadi destinasi wisata baru yang ada di Gianyar di samping mampu meningkatkan pendapatan petani.
“Dengan adanya kebun apel ini akan menjadi daya tarik baru bagi pariwisata Gianyar, apalagi jika dipadukan dengan konsep agrowisata baik dari edukasinya maupun panennya. Tentu hal ini akan berdampak baik bagi perekonomian masyarakat sekitar”, ujarnya.
Baca juga: Bateng Terus Kembangkan Budidaya Malada
Ditambahkannya, potensi budidaya apel ini sudah sepantasnya dikembangkan melihat apel yang ada disana menunjukkan perkembangan yang positif. Pihaknya pun berkomitmen untuk mengembangkan apel di Gianyar dengan menambah luas tanam, sehingga budidaya apel akan terus berkembang di Gianyar.