• 23 November 2024

Harga Cabai Meroket, Ini Cara Mudah Menanamnya

uploads/news/2023/10/harga-cabai-meroket-ini-23998534482ef97.jpg

Jagadtani - Harga cabai terkini (30/10) semakin tak terkendali, bahkan tercatat kenaikannya menembus Rp4.000. Untuk harga cabai tertinggi di beberapa daerah telah mencapai Rp100,000 (Maluku). Sementara di Jabodetabek, sesuai dari harga yang dilansir dari Info Pangan Jakarta untuk harga cabai rawit merah mencapai Rp77.950 (naik Rp3.738) per kilogram. 

Untuk harga Cabai rawit hijau Rp56.071 dengan kenaikan mencapai Rp2.714. Sedangkan harga cabai merah keriting mengalami kenaikan yang tertinggi Rp4.095 menjadi Rp60.238, harga cabai merah besar Rp58.615 dengan kenaikan Rp890. Namun di beberapa pasar di Jakarta, harga cabai rawit merah telah menembus Rp100.000 per kilogram (Pasar Kramat Jati), sementara cabai merah keriting berada di angka Rp90.000 /kg. 

Dengan kenaikan harga cabai, membuat Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman merespon untuk mendorong gerakan menanam cabai di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) atau menanam cabai di sekitar pekarangan.

Sebenarnya cara menanam cabai (Capsicum annuum) tergolong mudah untuk dilakukan karena dapat ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman cabai dapat tumbuh subur pada tanah dengan pH 6 - 7.

Setelah memastikan kondisi tanah dapat digunakan menanam cabai, maka Sahabat Tani harus memiliki benih atau bibit cabai yang bagus. Selain menggunakan bibit yang dijual di toko, dapat juga dengan menyiapkan bibit sendiri. Namun bibit tersebut harus diperoleh dari indukan atau cabai yang bagus.

Langkah untuk mendapatkan bibit atau benih cabai dengan mengeluarkan biji dari buahnya. Biji-biji yang terbaik berada di bagian tengah, dibandingkan dari kedua ujung cabai.

Setelah mendapatkan biji cabai, Sahabat Tani dapat menjemurnya di bawah sinar Matahari. Usahakan penjemuran ini dilakukan secara rata dengan menggunakan nampan.

Biji - biji cabai yang kering, selanjutnya dengan melakukan pemilihan yang berkualitas. Untuk memilih biji cabai untuk benih dengan memasukkan biji-biji cabai tersebut pada larutan nutrisi atau air mineral biasa dan didiamkan dalam satu malam. Biji cabe yang tenggelam dapat digunakan sebagai benih atau bibit cabe berkualitas karena cabe yang mengapung dipastikan tidak dapat tumbuh disebabkan biji kosong.

Biji cabai yang telah dipilih dapat disemai pada media campuran tanah, sekam dan pupuk kandang (perbandingannya 2:1:1). Benih cabe tersebut taburkan pada media yang kemudian di tutup tipis dengan tanah campuran. Sebaiknya dalam melakukan penyemaian tidak langsung terkena matahari secara langsung tetapi tetap mendapatkan penyinaran.

Biasanya tunas cabe akan mulai muncul pada hari ketiga atau kelima. Untuk memindahkan ke media tanam, Sahabat Tani dapat melakukan setelah ketinggian tunas mencapai 5-10 cm. 

Sebelum memindahkan tunas cabai, Sahabat Tani harus menyiapkan media tanam berupa pot atau botol bekas air mineral yang telah dilubangi bawahnya. 

Tanah yang digunakan merupakan campuran pupuk, sekam dan tanah humus dengan perbandingan 2: 1: 3. Untuk pupuk, ada baiknya menggunakan pupuk organik. Basahi tanam tersebut agar lembab atau tidak terlalu basah karena dapat membuat bibit mudah rusak atau busuk. 

Setelah media tanam siap digunakan, pisahkan tunas dengan perlahan. Usahakan tidak sampai merusak akar tunas cabai. Setiap pot hanya dapat digunakan satu bibit cabai. Tunas cabai yang telah dipindahkan dengan kedalaman 5 cm, usahakan disekitarnya sedikit dipadatkan agar dapat berdiri kokoh.

Dalam perawatan tanaman cabai, lakukan penyiraman pada pagi dan sore, berikan nutrisi dan pemberian pupuk. Untuk pemberian pupuk dapat dibarengi dengan menambahkan tanah karena biasanya akan berkurang karena penyiraman yang Sahabat Tani lakukan.

Biasanya tanaman cabai dapat dipanen dengan perawatan yang baik mulai dari 70 -75 hari. Dalam memanen cabai, lakukan dengan memotong batang cabe menggunakan gunting. Hindari dengan memanen dengan mencabut langsung karena dapat merusak tanaman cabai.

Tanaman cabai yang dirawat setelah dipanen pertama, selanjutnya masih dapat dipanen kembali selama tanaman tersebut masih hidup subur. 

Related News