• 29 April 2024

Tembus Rp100ribu, Petani Cabai Tak Untung Banyak

uploads/news/2023/10/tembus-rp100ribu-petani-cabai-36038b738ad169c.jpg

Jagadtani - Harga cabai semakin meningkat seiring minimnya pasokan akibat perubahan iklim ekstrem di beberapa wilayah. Kenaikan harga cabai cukup bervariasi, namun kenaikan tersebut tidak memberikan keuntungan banyak bagi petani cabai.

Terkait dengan perubahan iklim atau El Nino, suplai air tidak mencukupi kebutuhan para petani. Hal ini yang membuat kuantitas hasil panen cabe tidak banyak. 

"Air sangat mempengaruhi hasil panen cabe, jika dalam keadaan normal bisa mendapatkan dua kilogram dari satu tanaman. Tapi sekarang sangat terbatas kuantitasnya." Ungkap pa Buyung petani dari kabupaten Bekasi.

Dengan permintaan cabai cukup tinggi, Sedangkan stok yang tidak banyak membuat harga cabe tidak dapat dikontrol. 

Udara yang semakin panas membuat pasokan air terganggu sehingga pertumbuhan cabe tidak dapat maksimal. "Sebenarnya air yang dibutuhkan untuk menjaga kelembaban tanah, dalam kondisi seperti ini membuat tanaman cabe juga mudah terkena serangan penyakit." Lanjut pak Buyung.

Tanaman cabai yang kekeringan berpotensi terkena penyakit. Dalam keadaan perubahan iklim ekstrem atau El Nino, tanaman cabai dapat terkena jamur hingga daun yang mudah kering dan rontok. 

 Untuk kenaikan harga, sebenarnya telah biasa terjadi menjelang akhir tahun Dan awal tahun. Dalam kondisi normal atau tidak Terdampak kekeringan, tentu saja petani cabai mendapatkan keuntungan karena sukses melalui hasil panennya. 

Berbeda dengan kondisi saat ini, usaha besar harus dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal. Tanaman cabai membutuhkan nutrisi yang diserap dari akarmya, tetapi dengan tanah yang kering akan menyulitkan dalam pertumbuhan hingga meningkatkan hasil panen cabe.

Tentu harapannya, perubahan iklim segera bergeser ke musim penghujan. Tidak hanya petani cabai yang membutuhkan, seluruh sektor pertanian sangat mengharapkan. 

Terlebih musim tanam I padi akan segera dimulai demi mengejar target swasembada beras pada tahun 2024.

 

 

Related News