Kementan Gandeng Brazil Demi Swasembada Gula
Dalam mewujudkan swasembada gula, beragam usaha dilakukan agar dapat terwujud pada 2024. Salah satu langkah dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak negara Brazil untuk menanamkan investasinya di sektor pangan.
Dengan mengandeng Brazil, pemerintah Indonesia berencana untuk membangun 30 unit pabrik gula dan perluasan lahan tanam tebu.
Transfer teknologi dan mekanisme dari Brazil diharapkan dapat diterapkan demi mengejar target swasembada gula di Indonesia.
"Kita minta agar pemerintah Brazil memfasilitasi rencana pembangunan 30 unit pabrik gula dan kebun tebu di Indonesia dalam bentuk investasi. Dan kerjasama ini akan disusun dalam bentuk kelompok kerja," ujar Mentan Amran saat menerima kunjungan kerja jajaran Kementerian Pertanian Brazil di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Senin, (30/10).
Mentan mengatakan selain investasi di pabrik gila, kerjasama ini juga meliputi pengembangan vaksin hewan ternak untuk kebutuhan Indonesia dan juga peningkatan kerjasama di bidang ekspor impor. Mentan yakin, Indonesa memiliki peranan bagi perkembangan pertanian global.
"Saya yakin bahwa kami memiliki pandangan yang sama untuk menjalin kontak antara pembentukan kelompok kerja bersama kami di bidang pertanian. Yang paling prioritas adalah akses pasar. karena kedepannya kami ingin membangun pabrik gula dan perkebunan yang lebih luas," katanya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Brazil, Carlos Favaro menegaskan bahwa pemerintah Brazil siap mendukung upaya Indonesia dalam mewujudkan swasembada gula. Salah satunya dengan mentransfer teknologi dan mekanisasi.
"Brazil dan indonesia itu sejak lama sudah menjalin kerjasama. Dan kami sepakat untuk membentuk kelompok kerja dan mengundang ahli ahli di bidang pertanian untuk mentransfer teknologi sehingga indonesia bisa swasembada," katanya.
Bagi Carlos, Indonesia dan Brazil memiliki kemiripan yang sama dalam urusan cuaca. Keduanya sama-sama ber iklim tropis sehingga memudahkan kolaborasi pengembangan pangan kedua negara.
"Kita memiliki kemiripan dari segi iklim. Oleh sebab itu pengalaman 50 tahun dapat dibagikan ke Indonesa. Kami mengerti suatu bangsa kalau ingin kuat harus mampu mencapai swasembada," jelasnya.