Polemik Kesejahteraan Kuda Pekerja di Indonesia
Jagadtani - Dilema tentang kesejahteraan kuda pekerja masih terlihat dalam sudut pandang masyarakat, terlebih bila berbicara tentang 'Kodratnya kuda yang dijadikan hewan pekerja'. Memang kekuatan kuda dalam membawa beban tidak perlu diragukan. Namun yang menjadi konsentrasi Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Domestic adalah kesejateraan kuda yang kerap dilupakan oleh pemiliknya.
Memang kuda yang digunakan untuk menarik delman atau membawa barang telah sesuai kodratnya, tetapi terkadang kuda yang digunakan tidak dirawat oleh pemiliknya sehingga terlihat kelelahan hingga tidak mau berjalan. Mungkin sebagian Sahabat Tani pernah mengingat kejadian, kuda yang tersungkur di tengah jalan karena terlalu lelah dan berusia cukup uzur. Kuda tersebut dipaksa berdiri dengan mencambuk berulang kali.
Kuda membutuhkan perawatan, layaknya kendaraan bermotor yang harus di service secara rutin hingga pengisian bahan bakar. Kuda juga membutuhkan makan, minum hingga nutrisi yang lengkap agar dapat memiliki tenaga dalam membawa barang. Sepatu kuda atau tapal kuda pun harus dipastikan kondisinya agar tidak menyakiti kuda tersebut, namun saat ini lebih banyak yang menggunakan karet ban sebagai penggantinya.
Melalui program 'Aid For Carriage Horse', JAAN Domestic sebagai organisasi non profit berusaha untuk mensejahterakan hewan, termasuk kuda pekerja. Selama bertahun-tahun JAAN Domestic telah menawarkan dan memberikan perawatan hewan gratis untuk kuda pengangkut di Jakarta dan mengembangkan Prosedur Operasional Standar untuk kuda pengangkut.
Mungkin jika dianggap sebagai warisan budaya, maka harus memperhatikan kesejahteraan kuda yang menarik delman. Paling tidak ada area khusus untuk mereka (kuda) beristirahat, bukan dipinggir jalan tanpa area meneduh.