• 3 May 2024

Musim Penghujan, Peternak Sapi Mulai Tersenyum Bahagia

uploads/news/2023/11/musim-penghujan-peternak-sapi-40833fad5dbb08a.jpg

"Tidak hanya petani cabai yang tersenyum dengan datangnya hujan. Para peternak sapi pun mulai tersenyum setelah pasokan air mulai tersedia. Biaya perawatan sapi kembali menurun."

Jagadtani - Harga daging sapi memang cenderung stabil, bahkan sempat terkalahkan oleh banderol harga cabai rawit yang menembus lebih dari Rp100.000 per kilogram.

Namun dibalik stabilnya harga daging sapi, sebenarnya para peternak sempat mengalami kesulitan dalam perawatan.

Dalam perawatan sapi sangat membutuhkan suplai air yang cukup tinggi. Namun perubahan iklim ekstrim yang membuat beberapa daerah sebagai sentra peternakan sapi mengalami kekeringan.

Hasilnya, peternak sapi yang kewalahan dalam merawat harus menjual atau melelang dengan harga modal. Langkah ini dilakukan untuk menyiasati kondisi agar tetap mempertahankan usaha mereka.

Hal tersebut diakui oleh para peternak, termasuk Jimi dari BBS Farm. " Kebutuhan air untuk beternak sapi cukup tinggi, bisa mencapai 30% dari berat tubuhnya. Tentu biaya perawatan semakin meningkat karena harus membeli air "

Selain untuk dikonsumsi oleh sapi - sapi, air juga bagian terpenting dalam menjaga kesehatan sapi. Kandang sapi yang jarang dibersihkan menggunakan air maka kotoran akan menumpuk sehingga menimbulkan beragam penyakit pada sapi. 

Biasanya kandang sapi akan dibersihkan dengan cara menyemprotkan air pada pagi dan sore hari. Sapi - sapi juga wajib dimandikan agar tidak menjadi tempat bertumbuhnya jamur atau bakteri pada kulit sapi.

Dengan mulai datangnya musim hujan, tentu peternak sapi mulai menarik nafas lega. Pasalnya biaya pakan dan kebutuhan air semakin meningkat pada musim kemarau. Di beberapa daerah, air harus dibeli karena sumur air telah mengering.

Semoga siklus perubahan iklim ekstrim mulai bergeser dan musim penghujan hadir memberikan asa bagi para petani maupun peternak. 

Related News