Hama Penggerek Batang Serang Tanaman Padi
Jagadtani - Petani di Desa Jaten, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengoptimalkan penyemprotan pestisida ke tanaman padi mereka. Upaya itu dilakukan menyusul merebaknya Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) berupa hama penggerek batang.
Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ahli Muda Ditjen Perlindungan Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Eko Setiyoko menjelaskan serangan hama penggerek batang muncul dikala musim pancaroba atau disaat perubahan iklim berlangsung.
Temuan kasus hama penggerek batang yang terjadi di Klaten saat ini masih termasuk kategori ringan. Meski demikian, petani harus waspada dan sigap menghadapi hama tersebut.
"Hasil monitoring, ini (hama penggerek batang) masih serangan ringan ke sedang tapi harus segera dikendalikan. Salah satu pengendalian yakni dengan penyemprotan pestisida secara massal," ujarnya, Rabu (1/11/2023).
Dijelaskan, rata-rata tanaman padi yang terserang akan menjadi kerdil dan mati apabila tidak segera ditangani. Sehingga bisa mempengaruhi stok panen gabah maupun beras.
"Jika tanaman padi sudah terserang hama penggerek batang maka hasil produksi jauh lebih sedikit," ujarnya.
Di Kecamatan Juwiring, hama penggerek batang telah menyerang tanaman padi di lahan seluas 5 hektar, dan 10 hektar lainnya dalam status waspada.
Salah satu petani, Surono mengatakan hama penggerek batang menyerang tanaman padi miliknya sejak tiga pekan terakhir. Ia pun hanya bisa pasrah apabila hasil panen nanti tidak maksimal.
"Biasanya dilahan seluas 2000 meter persegi mampu panen 1,7 ton. Namun karena terkena hama, diperkirakan hanya bisa panen sekitar 800 kilogram hingga 1 ton gabah basah," ujarnya.