Berkat Urban Farming, Makan Anggur Setiap Hari

Jagadtani - Menanam tanaman di pekarangan rumah dengan hasil yang dapat dimanfaatkan mulai menjadi bagian kehidupan masyarakat di perkotaan. Dengan lahan yang terbatas, urban farming dapat memperoleh hasil maksimal. Seperti menanam pohon anggur di pekarangan maupun rooftop rumah.

Urban Farming atau urban agriculture merupakan kegiatan budidaya tanaman atau memelihara hewan ternak di perkotaan. Dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk dikonsumsi sendiri atau bahkan dapat menjadi tambahan penghasilan.

Salah satu tanaman yang sedang digemari kaum urban adalah pohon anggur. Buah yang memiliki ekonomis tinggi menjadi rayuan bagi banyak masyarakat untuk membudidaya di rumah, seperti yang dilakukan Adi bersama keluarganya.

"Urban Farming Anggur "

"Sebenarnya baru mulai dengan menanam beberapa jenis buah anggur. Hasilnya sudah mulai terlihat, ada yang mulai berbuah. Ujar Adi pada tim Jagadtani.

Memang beberapa pohon yang ditanamnya mulai memperlihatkan hasil dengan tumbuhnya tunas hingga buah anggur. Jenis buah anggur yang mulai berbuah merupakan varietas Muscat. 

Varietas anggur Muscat memang sedang digandrungi oleh para penghobi anggur karena menghasilkan buah berwarna hijau yang bercita rasa manis dan beraroma menyegarkan.

"Urban Farming di depan rumah"

Pohon - pohon anggur yang ditanam Adi dengan memanfaatkan pekarangan di depan rumah pada media di tanah langsung dan juga pada beberapa pot. Sementara untuk rambatan, selain memanfaatkan pagar rumah juga dipasangkan bilah bambu.

 Namun perubahan iklim yang sebelum tanpa turun hujan, kini ancaman tanaman anggur adalah kelembaban. Hal ini menjadi perhatian Adi pada beberapa pohonnnya yang tanpa adanya pelindung.

"Urban Farming anggur di Bekasi"

Karakter pohon anggur memang tidak dapat tumbuh subur pada tanah yang lembab karena mudah diserang jamur. Sistem drainase yang baik harus diterapkan agar seluruh pohonnya dapat tumbuh kembang hingga berbuah manis. 

Paling tidak dengan menanam anggur, bisa menikmati buahnya tanpa perlu merogoh kocek untuk membelinya. 

Bagaimana, Sahabat Tani juga sudah ada yang memulai urban farming?