Rahasia Rasa Anggur Shine Muscat Negeri Sakura
Jagadtani - Salah satu negara maju di Asia yang memiliki kekayaan alam cukup luas adalah Jepang. Hampir diberbagai wilayahnya menanam tanaman yang dikonsumsi setiap harinya seperti (sayuran, buah dan palawija lainnya) Secara keseluruhan lahan budidaya di Jepang memiliki luas kurang lebih 4,4 juta hektar. Pada tahun 2021 lahan terluas di Jepang adalah lahan sawah, jumlah luasnya diperkirakan 2,37 hektar.
Anggur Shine Muscat diciptakan melalui National Agricultural and Food Research Organization (NARO), di Hiroshima, Jepang. Varietas ini dikembangkan dari persilangan antara anggur Akitsu No. 21 dan anggur Hakunan kemudian dikembangbiakkan menjadi kultivar hibrida anggur Eropa dan Jepang. Secara historis, anggur Eropa mengalami kesulitan dalam iklim Jepang.
Saat ini anggur Shine Muscat dibudidayakan di seluruh Jepang, dengan produksi terkonsentrasi di Prefektur Yamanashi, Nagano, Okayama dan Yamagata.
Dari beberapa Prefektur di Jepang yang dapat di tanami anggur Shine Muscat dengan kondisi geografi yang paling banyak mendapatkan sinar matahari terlama di seluruh Jepang adalah Prefektur Yamanashi yang terletak di wilayah Chubu, pulau Honshu yang mudah di akses dari Tokyo.
Prefektur ini terletak di dalam cekungan yang menghasilkan begitu banyak buah-buahan seperti persik, plum, dan anggur di dukung areal yang sangat luas dengan menghasilkan anggur terbesar pada skala nasional.
Melihat wilayah ini mendapatkan sinar matahari terlama di seluruh Jepang. Varietas Shine Muscat sudah dikembangkan sejak 17 tahun yang lalu di Jepang, melihat budidaya anggur memiliki sejarah cukup panjang, konon telah diproduksi sekitar 1.300 tahun yang lalu.
Selain di Jepang, anggur Shine Muscat telah ditanam dibeberapa negara dunia seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, Korea Selatan, Vietnam, Hong Kong dan Eropa.
Lahan adalah faktor utama dalam penanaman anggur Shine Muscat. Dalam budidaya anggur Shine Muscat ada beberapa jenis pengelolaan tanah permukaan. Kondisi kemiringan lahan yang dipilih kurang lebih memiliki kemiringan 5 derajat. Di Prefektur Yamanashi sudah digambarkan bahwa wilayahnya secara alami berada didalam cekungan Kofu dan mendapatkan sinar matahari terlama di seluruh Jepang.
Alasan dipilihnya lahan miring untuk mencegah erosi pada permukaan tanah di saat musim hujan datang. Lahan tanah dapat ditanami rumput namun disesuaikan jenis rumputnya karena kondisi tanah dan suhu udara disetiap wilayah berbeda-beda.
Rumput befungsi untuk menyuplai organik ke dalam tanah, dan akar rumput dapat memperbaiki kondisi fisik tanah. Disarankan kadar air di tanah terjaga dengan baik, karena lahan budidaya anggur Shine Muscat ini harus mendapatkan kadar air dan nutrisi yang seimbang, untuk menghindari lahan kekeringan hal ini mengakibatkan kondisi stress dan berdampak pada hasil panen anggur tersebut.
Secara alami lahan budidaya anggur Shine Muscat di Prefektur Yamanashi yang mendapatkan sinar matahari paling lama dan mendapatkan suhu yang besar dari siang ke malam hari dapat membantu memusatkan rasa manis pada buahnya.
Selain tanahnya yang subur dan mata air yang mengalir secara langsung dari pegunungan disekitarnya memiliki kualitas yang luar biasa. Dengan proses secara alami dapat menghasilkan buah yang lebih segar dan lezat.
Rahasia lainnya yang perlu dilakukan yaitu menumbuhkannya dengan hati-hati dan sepenuh hati, karena tumbuhan pun juga makhluk hidup yang secara psikologis pun harus diperlakukan dengan sentuhan kasih sayang.
Penanaman Shine Muscat dilakukan pada dua musim tanam, yaitu musim semi dan musim gugur. Penanaman musim semi dilakukan pada awal bulan Maret, sebelum dimulainya pada proses pertumbuhan secara aktif. Penanaman pada musim gugur, yang dilakukan antara awal bulan Oktober dan akhir November, hal ini dilakukan agar lebih baik daripada penanaman musim semi untuk pertumbuhan tanaman merambat yang lebih baik.
Anggur Shine Muscat dalam proses budidayanya kadar gula minimal disetiap butirnya benar-benar dijaga dengan ukuran yang sudah ditentukan. Setiap butir anggur juga harus berukuran minimal 3 cm dan berat sekitar 20 gram.
Shine Muscat dipanen pada pertengahan bulan Agustus hingga bulan September, saat itu di Jepang memasuki pada musim panas. Jika sudah terlhat cabang-cabang bergerombol dan berubah warna dari hijau menjadi coklat, hal ini menunjukkan siap untuk di panen.
Faktor lain yang menentukan panen Shine Muscat berhasil disetiap tahunnya yaitu menentukan aturan-aturan yang sudah dibuat, agar menghindari kegagalan dalam panen. Namun sejauh ini panen selalui berhasil dengan baik dan sukses.
Panen anggur Shine Muscat dalam satu tandan dapat menghasilkan sebanyak 100 buah anggur, kemudian dilakukan proses pengelompokan menjadi 30 buah dengan membutuhkan waktu selama dua bulan sebelum dilakukan panen.
Selanjutnya, kantong kertas yang dilapisi bahan anti air ditempatkan di atas cluster. Kantong tersebut berfungsi untuk mencegah kerusakan pada buah anggur akibat hama dan paparan pestisida, hal ini dilakukan dan memberikan efektifitas dalam menjaga warna hijau kekuningan pada kulit dan mengurangi noda akibat dari gangguan fisiologis yang biasa sering terlihat pada kulit anggur yang terlihat tidak sempurna.
Anggur Shine Muscat dari Jepang tidak dapat dipungkiri “kesegarannya tidak tertandingi”. Mungkin di Jepang budidaya anggur ini merupakan tantangan tersendiri, melihat iklim di Jepang yang unik yaitu ada empat musim, sehingga para petani bekerja secara bersungguh-sungguh dan terbukti rasanya yang penuh cita rasa serta istimewa.
Anggur Shine Muscat menjadi buah mewah yang digemari karena sifatnya yang tidak memiliki biji didalamnya, ukurannya yang besar, rasanya yang manis dan kandungan mineral yang tinggi.
Tren budidaya anggur Shine Muscat juga dilakukan di Indonesia mulai tahun 2020, namun tidak dapat dihindari bahwa anggur Shine Muscat dari Jepang ini masih mendapatkan market tersendiri di Indonesia dengan harga yang bersaing tentunya. Anggur ini banyak kita jumpai diberbagai supermarket atau hypermarket di Indonesia.
Referensi:
Japan Fruit and Vegetables Export Promotion Council
National Agricultural and Food Research Organization (NARO)
https://www.fao.org
https://www.statista.com
https://www.fun-japan.jp
https://japan-food.jetro.go.jp
https://specialtyproduce.com