Madu Lebah Trigona Biroi, Primadona dari Sulteng

Jagadtani - Muhammad Zandi, warga Desa Dolago, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Mahasiswa tingkat akhir di Universitas Tadulako Kota Palu tersebut, sukses membudidayakan Lebah Trigona.

Trigona ialah salah satu jenis lebah tidak bersengat, yang menghasilkan madu bernutrisi dan nilai gizi yang lebih tinggi dibanding lebah madu biasa.

Saat ini, Ia telah mendirikan brand 'Sandi Bee farm' dan mendapatkan keuntungan hingga puluhan juta rupiah.

Pria yang akrab disapa Sandi ini, pertama kali melakoni usaha tersebut sejak 2019 silam, tepatnya pada saat pandemi Covid-19. Kondisi tersebut memaksanya memutar otak agar mendapatkan penghasilan tambahan untuk membantu ekonomi keluarga.

"Madu Lebah Trigona Biroi, Primadona dari Sulawesi "

Tak berselang lama, ia melihat tayangan budi daya lebah madu dengan khasiat super. Bahkan secara nasional, permintaanya cukup tinggi.

Apalagi saat pandemi, sangat banyak dibutuhkan anti bodi herbal untuk mengnangkal serangan penyakit yang mematikan itu.

Sandi kemudian secara otodidak terus mempelajari tentang budidaya Lebah Trigona hingga cara memasarkannya.

"Madu Lebah Trigona Biroi, Primadona dari Sulawesi "

"Di Desa Dolago sangat banyak populasi lebah trigona, sehingga memotivasi saya untuk membudidayakan," katanya.

Dengan modal seadanya, Sandi membuat 40 sarang Lebah Trigona, kemudian terus bertambah hingga sekarang telah mencapai 130 sarang.

Hingga saat ini, permintaan Madu Lebah Trigona terus meningkat khususnya Biroi yang merupakan jenis andemik Sulawesi Tengah, meski harganya terbilang cukup tinggi.

Bahkan Sandi mengaku kerap kehabisan stok karena meningkatnya jumlah pesanan meski harga madu terbilang cukup mahal. Dia menyebut, untuk masing-masing harga, yaitu 150 ML dijual seharga Rp.50 ribu, 250 ML seharga Rp.100 ribu dan 600 ML seharga Rp.200 ribu.

"Muhammad Zandi budidaya Madu Lebah Trigona Biroi"

"Saya pikir kebutuhan madu yang tinggi hanya pada saat corona, ternyata malah bertahan sampai sekarang karena khasiatnya cukup banyak," jelasnya.

"Lebih lanjut, Sandi mengatakan "Untuk rasa, jauh berbeda dangan madu pada umunya. Rasanya mirip asam jawa, tapi ada manisnya,"

Saat ini, untuk mebudidayakan Lebah Trigona jauh lebih mudah menurut Sandi. Sebab, untuk mendapatkan koloni lebah jauh lebih mudah.

Kita tidak perlu menelusuri hutan untuk mencarinya. Sebab, peternak lebah saat ini sudah menjual bibit untuk koloni Lebah Trigona, salah satunya Provinsi Sulawesi Selatan.

Harga perkoloni tentu bervariasi. Masing-masing peternak mematok harga berbeda untuk per koloni lebah. Mulai dari Rp.200 ribu sampai Rp.500 ribu, tergantung kualitas. "Kita bisa membeli di sana, nanti lebah tersebut akan didatangkan ke kita,"

"Madu Lebah Trigona Biroi, Primadona dari Sulawesi "

Jika sudah mendapatkan koloni lebah, selanjutnya membuatkan kotak ruangan berbentuk kotak ukuran lebar 30 centimeter dan lebar 40 centimeter.

Selanjutnya, koloni lebah terdiri dari sarang, telur dan ratu, terdapat dalam kayu, dipindahhkan ke kotak yang telah dibuat.

"Kita harus memperhatikan ratunya, karena satu koloni ada satu ratunya, ini kunci perkembang biakan lebah ini," jelasnya.

Setelah dipindahkan, kotak kedap udara tersebut ditutup dan hanya membuat satu lubang untuk keluar masuknya lebah.

"Tinggal kita tunggu, insya allah sekitar dua bulan sudah bisa panen," ungkapnya.

Untuk perawatan dalam membudidayakan Lebah Trigona, menurut Sandi tidak sulit, karena peternak tidak harus mengeluarkan tenaga ekstra. Cukup menjaga kayu yang menjadi sarang lebah agar tidak diserang rayap.

"Madu Lebah Trigona Biroi, Primadona dari Sulawesi "

"Karena kalau ada rayap pasti lapuk kayunya kan," katanya.

Selain itu, peternak juga perlu menanam bunga serta buah-buahan di sekitar sarang lebah. Sebab akan mempengaruhi kualitas dan jumlah madu yang dihasilkan nantinya.

"lebah ini menyukai bunga-bunga kecil dan bunga buah, apalagi kalau ada buah rambutan, buah ceri dan mangga, itu lebih baik lagi," pungkasnya.