Menyingkap Tabir Pertanian Bersanding Kemegahan Stadion JIS

Jagadtani - Kemegahan Stadion JIS (Jakarta International Stadium) yang berada di kawasan Sunter Agung, Jakarta, telah dipercaya sebagai tempat perhelatan akbar FIFA U17 World Cup 2023. Di balik kemegahan stadion dengan segala polemiknya, sektor pertanian masih tetap berjalan.

Pertanian yang tim Jagadtani maksud bukan 'Kampung Susun Bayam'. Tetapi pertanian yang mengandalkan tanah garapan milik perusahaan. Para petani di sini menempati luas tanah dari lahan tidur yang belum dijadikan bangunan. 

Pembagian tanah pun disesuaikan kemampuan dari setiap petani. Salah satunya pak Iskak yang telah menggarap lahan pertanian di sekitar JIS sejak beberapa tahun silam. Seperti petani lainnya, tanaman sayuran yang menjadi andalannya untuk menyambung kehidupan di tengah hiruk pikuk pembangunan Ibukota.

"Bertani di sekitar Jakarta International Stadium "

Untuk jenis tanaman terdiri dari kangkung, kemangi, Bayam', pokcay dan lainnya. Namun menurut pak Iskak, kangkung memiliki nilai ekonomis paling tinggi dibandingkan sayuran lainnya.

"Masa tanam kangkung hingga panen hanya membutuhkan waktu selama 15 hari. Perawatannya juga cenderung mudah, yang penting pemberian pupuk. Waktu tanam kangkung tidak lama dengan harga jual yang cukup bagus, maka sebisa mungkin menanam kangkung." Ujarnya.

"Iskak petani di sekitar JIS"

Sedangkan untuk tanaman sayur lainnya juga ditanam dengan sistem bergantian. 

Selama dirinya bertani, musim hujan menjadi musuh terbesarnya dibandingkan musim kemarau. "Sayur butuh air tetapi jika berlebihan maka akan merusak tanaman. Apalagi keitka menanam Bayam', air yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan. Sedangkan kangkung yang saya tanam bukan jenis rawa sehingga tidak bagus pada media yang berair." Pungkasnya.

"Pertanian di sekitar JIS "

Selain itu, daerah tanah garapan di sini juga kerap banjir akibat curah hujan yang tinggi. "Kalau sudah banjir, biasa langsung berhenti menanam semua jenis sayuran."